HOLOPIS.COM, SUMUT – Bencana banjir kembali melanda sejumlah pemukiman warga yang ada di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi bersamaan dengan naiknya air pasang laut.
“Banjir ini menggenangi beberapa wilayah di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Labuhan, dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 50 cm,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (8/9).
Abdul menjelaskan bahwa banjir ROB yang berlangsung sejak Sabtu (7/9) ini disebabkan oleh meluapnya debit air dari saluran pembuangan Danau Siombak, yang menyebabkan genangan air di sejumlah pemukiman.
“Terutama di Kelurahan Paya Pasir dan Labuhan Deli, serta wilayah Martubung,” imbuhnya.
Abdul menjelaskan bahwa menurut laporan yang diterima BNPB, sebanyak 330 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 985 jiwa terdampak.
“Selain itu, 295 unit rumah warga turut terimbas akibat genangan air yang cukup tinggi,” tukasnya.
Upaya penanganan oleh BPBD Kota Medan telah dilakukan melalui kaji cepat di lokasi terdampak dan koordinasi dengan aparat setempat untuk mempercepat proses penanganan.
Langkah-langkah yang telah diambil termasuk pembukaan pintu air menuju Danau Siombak untuk mempercepat surutnya banjir dan penyedotan air dari rumah-rumah warga.
Sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya air pasang kembali pada sore dan malam hari, personel BPBD Kota Medan, bersama Camat dan jajaran ASN Kelurahan Paya Pasir, telah disiagakan di lokasi.
Posko Dapur Umum juga didirikan di Mushola Al-Husaini, bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Medan, untuk mendukung kebutuhan logistik warga terdampak. Sebanyak 500 bungkus nasi telah didistribusikan kepada warga terdampak sebagai bagian dari upaya tanggap darurat.
Hingga saat ini, banjir ROB di Kota Medan belum sepenuhnya surut. Namun, penanganan terus dilakukan oleh BPBD Kota Medan dan instansi terkait untuk mengurangi dampak yang lebih luas.