HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dua negara barat Amerika Serikat dan Inggris akhirnya tak lagi sejalan soal pandangan mereka terkail Israel. Inggris sudah tak lagi mengirimkan sebagian senjata ke Israel karena tak mau senjata itu disalahgunakan, sementara Amerika Serikat masih dalam pendirian mereka untuk menjadi sekutu Israel.
Minggu lalu, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan bahwa ia tetap pada komitmennya bahwa Israel akan tetap menjadi sekutu Amerika dan mendukung Israel untuk membela diri.
“Saya perjelas, saya tegas dan teguh dalam komitmen saya terhadap pertahanan Israel dan kemampuannya untuk mempertahankan diri,” kata Kamala, kembali dikutip Holopis.com, Jum’at (6/9).
Kemudian Departemen Luar Negeri AS Matt Miller mengatakan bahwa keputusan Inggris yang tak mengirimkan senjata ke Israel tak ada kaitannya dengan AS yang tidak menghentikan penjualan senjata mereka.
Ternyata, AS dan Inggris sempat berdiskusi terkait masalah ini, tetapi hasilnya menunjukkan Amerika Serikat tetap tidak mengubah pendirian mereka.
Meski demikianm mereka tetap menghargai keputusan Inggris untuk menangguhkan pengiriman senjata ke Israel.
“Inggris adalah negara berdaulat, pada akhirnya merekalah yang mengambil keputusan,” kata Miller.
Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, Inggris memutuskan untuk menghentikan pengiriman senjata kepada Israel. Hal itu karena Inggris menilai, ada risiko pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional jika senjata tetap dikirimkan untuk Israel.
Penangguhan sebagian senjata yang dilakukan Inggris terhadap Israel membuat mereka kecewa. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa hal ini sangat menyedihkan apalagi dengan kematian 6 tawanan Israel di Gaza.
“Sangat kecewa setelah diberitahu hukuman yang dilakukan pemerintahan Inggris untuk mengirimkan senjata kepada Israel,” kata Yoav Gallant di akun X nya, @yoavgallant.
Yoav Gallant pun mengatakan bahwa ia akan terus mendukung pasukannya, dan semua yang mempertahankan Israel serta masyarakatnya.