HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang murid SMA yang berusia 14 tahun, menembak teman-teman serta gurunya sendiri di Georgia High School, Amerika Serikat pada hari Rabu (4/8) waktu setempat. Kabar ini pun kembali mengejutkan masyarakat Amerika Serikat dengan kasus penembakan massal yang tak kunjung usai.
Bahkan, ini adalah kasus penembakan pertama yang sudah terjadi sejak awal tahun ajaran dimulai.
Tersangka pun langsung ditangkap dan ditahan oleh petugas di lokasi kejadian.
“Tersangka yang diidentifikasi sebagai Colt Gray (14) seorang siswa di sekolah tersebut. Telah ditahan dan akan didakwa serta diadili sebagai orang dewasa,” kata Direktur Biro Investigasi Georgia, Chris Hosey, dikutip Holopis.com, Kamis (5/9).
Pihak berwajib langsung memberikan respons yang cepat ketika mereka mendapatkan kabar adanya penembakan di sekolah pada pukul 10.20 pagi hari Rabu, waktu setempat.
Murid bersenjata tersebut langsung dihadang oleh wakil di sekolah, langsung bersungkur ke tanah dan menyerah.
Tersangka Pernah Diwawancarai FBI Tahun Lalu
Tersangka penembakan sekolah tersebut ternyata pernah diwawancarai oleh FBI tahun lalu. Hal tersebut karena ia sempat membuat ancaman online tentang penembakan di sekolah.
Tetapi saat itu, ia belum bisa ditangkap karena belum ada bukti bahwa ia akan benar-benar melakukan penembakan itu.
“Ayahnya mengatakan mereka ada senjata berburu di rumah, tetapi si subjek tidak bisa mengaksesnya. Subjek juga menyangkal membuat ancaman online,” kata FBI.
Penembakan ini kembali menghidupkan perdebatan nasional di Amerika Serikat terkait pengendalian senjata atau gun control. Sementara itu masyarakat di Winder langsung berkumpul di sebuah taman untuk berdoa dan memberikan penghormatan kepada para korban.
Isu kepemilikan senjata api di AS terus dibawa setiap musim pemilihan presiden. Pada tahun ini, kontrol kepemilikan senjata api menjadi salah satu janji dari pasangan Kamala Harris dan Tim Walz.