HOLOPIS.COM, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) berhasil menyelesaikan pembangunan entre 1 Stasiun Monas. Konstruksi akses keluar masuk (passageway) penumpang ini menggunakan metode box jacking, yaitu mendorong box beton secara horizontal menggunakan hydraulic jack yang secara simultan menggali tanah di bagian depan menggunakan eskavator. 

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta (Perseroda) Weni Maulina mengatakan, metode tersebut memiliki cara unik yaitu karena belum banyak digunakan di proyek infrastruktur di Indonesia. 

Bahkan, untuk pertama kalinya PT MRT Jakarta (Perseroda) menggunakan metode ini untuk salah satu area konstruksinya. 

“Metode box jacking ini juga pertama kali dilakukan dalam proyek perkeretaapian di Indonesia. Metode ini dipilih karena tidak memerlukan rekayasa lalu lintas atau traffic diversion. Biasanya, rekayasa lalu lintas akan dilakukan saat ada galian terbuka ketika menerapkan metode konstruksi bawah tanah pada umumnya,” terang Weni, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (30/8). 

Selain itu, metode ini dinilai sesuai dengan letak entre yang berada di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat yang sangat dekat dengan area ring 1 Istana Negara. 

Koridor untuk akses keluar masuk penumpang ini, lanjut Weni, akan menghubungkan area beranda peron (concourse) Stasiun Monas dan Jalan Museum. Panjang entre  sekitar 65 meter, lebar 12,2 meter, dan tinggi sekitar 6,1 meter. “Terowongan” yang berada di Jalan Museum, Jakarta Pusat ini dibangun pada kedalaman 8,1 meter dari permukaan tanah dan dikerjakan selama sekitar 35 minggu sejak November 2023. 

“Ada sekitar lima segmen box yang digunakan. Setiap segmennya berukuran lebar sekitar 13 meter,” tambahnya.

Weni menambahkan bahwa metode ini masih jarang diterapkan di Indonesia sehingga dapat menjadi rujukan untuk pembelajaran atau kemajuan bagi industri konstruksi negara. Rencananya, entre 1 ini akan dilengkapi dengan tangga, eskalator, dan lift.

Stasiun Monas merupakan stasiun bawah tanah kedua di fase 2A MRT Jakarta. Panjang stasiun ini mencapai sekitar 280 meter dengan dua pintu masuk. Stasiun ini akan menjadi salah satu stasiun ikon Jakarta karena terkoneksi langsung dengan kawasan Taman Monas sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke taman yang luasnya mencapai sekitar 80 hektare tersebut.

Per 25 Agustus 2024, perkembangan pembangunan CP201 Stasiun Thamrin dan Monas telah mencapai 80,75 persen melampaui target 77,52 persen. Kedua stasiun ini ditargetkan selesai dan beroperasi pada 2027 mendatang.