Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden AS, Kamala Harris mengatakan bahwa Amerika Serikat saat ini sudah siap ‘meninggalkan’ Donald Trump dan membuat jalur baru untuk negeri Paman Sam tersebut. Sebagai Capres yang akan melawan Donald Trump di bulan November nanti, Kamala Harris tetap teguh dengan pendiriannya bahwa ia akan bersikap keras terhadap imigrasi illegal.

Namun, Kamala Harris tetap berdiri teguh dengan pendiriannya dan nilai-nilai liberal yang ia miliki. Kamala pun yakin Amerika Serikat bisa meninggalkan Donald Trump dan kebijakan-kebijakannya yang dianggap kontroversial.

“Saya rasa orang-orang sudah siap untuk membuka halaman baru,” kata Kamala, dikutip Holopis.com, Jum’at (30/8).

“Masyarakat sudah siap dengan cara bar uke depan,” lanjutnya.

Meskipun akan melawan Partai Republik nanti di pemilihan presiden AS, Kamala tidak menutup kemungkinan akan menunjuk seseorang dari Partai Republik ke dalam kabinetnya.

Kamala Harris juga membantah bahwa ia telah mengubah pendapat terkait isu-isu sensitive seperti fracking, yang sempat ia lawan namun kemudian saat ini ia dukung.

Migrasi illegal juga mnejadi isu yang ditakutkan masyarakat yang tidak mendukungnya. Untuk itu, Kamala memastikan bahwa ia akan mengambil tindakan yang lebih keras.

“Sebagai presiden asya tidak akan melarang fracking,” kata Kamala Harris.

Sebagai informasi, fracking adalah salah satu teknik yang dikembangkan untuk mendapatkan sisa-sisa minyak bumi yang terdapat pada sumur-sumur produksi.

“Nilai-nilai saya tidak berubah,” kata Kamala Harris meyakinkan para calon pendukungnya.

Perlu diketahui juga, Kamala Harris saat ini menjadi perdebatan terkait posisinya dalam peperangan Hamas dan Israel. Dalam pidatonya, Kamala Harris mendesak gencatan senjata, tetapi ia tidak mengubah kebijakan Presiden Joe Biden bahwa Israel akan tetap menjadi sekutu Amerika Serikat.

Memiliki hubungan sekutu itu juga termasuk tetap mengirimkan senjata kepada Israel untuk memberikan mereka kemampuan membela diri.