HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP menegaskan bahwa wacana untuk menjadikan Anies Baswedan menjadi kader mereka bukanlah menjadi suatu keharusan.

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah pun menganggap kaderisasi Anies Baswedan menjadi tidak penting karena ternyata juga masih banyak kader mereka yang berkhianat.

“Sebenarnya ukurannya bukan menjadi atau tidak menjadi kader PDIP karena yang menjadi kader PDIP saja bisa berkhianat,” kata Ahmad Basarah dalam pernyataannya Sabtu (24/8) yang dikutip Holopis.com.

Basarah awalnya menyebut bahwa syarat jika mau bekerja sama dengan PDIP harus tulus untuk menyatukan prinsip dan ideologi.

“Terutama hal-hal yang menyangkut hal fundamental yaitu prinsip-prinsip ideologi dan platform perjuangan. Itu dulu yang sekarang menjadi concern PDIP perjuangan,” ucapnya.

Namun, syarat itu pun menjadi suatu hal yang klise ketika ternyata PDIP sebenarnya mengakui mengincar jabatan di wakil gubernur pendamping Anies Baswedan.

“Ya kan bisa saja pada kerjasama itu PDI perjuangan mengambil posisi calon wakil gubernur. Calon wakil gubernur yang dari PDIP perjuangan,” ungkapnya.

Meski mengaku masih akan melihat perkembangan selanjutanya, Basarah menegaskan bahwa saat ini PDIP justru punya kesamaan dengan Anies Baswedan.

Padahal, saat Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI, PDIP diketahui kerap menilai tidak ada satupun janji politiknya yang terpenuhi.

“Yang pasti Mas Anies dan PDIP Perjuangan dipertemukan oleh satu persamaan nasib, diperlakukan untuk dieliminasi dari panggung politik, dikucilkan dan lain sebagainya. Sehingga kami sama-sama punya persamaan kehendak,” tukasnya.