Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizGus Yahya Tantang Nahdliyin yang Tak Setuju PBNU Nambang Gulingkan Dirinya

Gus Yahya Tantang Nahdliyin yang Tak Setuju PBNU Nambang Gulingkan Dirinya

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menantang warga Nahdliyin yang tidak sepakat dengan keputusan PBNU menerima tawaran pengelolaan tambang dari pemerintah untuk menggulingkan jajaran pengurus di PBNU sekarang, termasuk dirinya.

Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menyebut, bahwa sebelum PBNU menerima tawaran tersebut, telah dilakukan musyawarah terlebih dahulu. Hasilnya disepakati menerima tawaran pemerintah mengelola tambang untuk kepentingan umat.

“Jadi bukan keputusan Yahya sendiri. Itu hasil rapat PBNU. Kalau ndak setuju sampean nanti muktamar sampean ganti NU-nya, sampean suruh PBNU yang baru mengembalikan konsensinya,” tantang Gus Yahya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (5/8).

Dia pun menekankan kembali, bahwa alasan utama PBNU menerima tawaran izin tambang dari pemerintah adalah karena adanya kebutuhan dana untuk mengelola organisasi Nahdlatul Ulama (NU), yang merupakan organisasi Islam terbesar di dunia.

“Gampangane duit. Karena organisasi ini butuh biaya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yahya pun menyatakan, bahwa pihaknya sudah memproses perihal penerbitan perizinan pengelolaan tambang dari pemerintah tersebut, dan akan menerima hasilnya dalam waktu dekat.

“Proses perizinannya insyaAllah dalam waktu dekat kita sudah bisa menerima hasilnya,” kata Gus Yahya.

DIketahui, bahwa PBNU sendiri telah memproses Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK), dimana NU dipastikan mendapatkan lahan tambang eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Sebagai informasi tambahan, bahwasanya pemerintah sudah menyediakan enam lahan tambang eks PKP2B, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia, PT Kendilo Coal Indonesia, PT Adaro Energy Tbk, PT Multi Harapan Utama (MAU), dan PT Kideco Jaya Agung.

Enam lahan eks PKP2B tersebut sudah dialokasikan kepada masing-masing ormas keagamaan, meliputi Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Kristen (Persatuan Gereja Indonesia), Katolik (Kantor Waligereja Indonesia), Hindu, dan Buddha.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).

BI Ramal The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga 3 Kali Tahun Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) bakal menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR) sebanyak 3 kali di sisa tahun 2024 ini.

Jreng! BI Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya atau BI-Rate untuk bulan September 2024 sebesar 25 basis poin, menjadi 6 persen.