HOLOPIS.COM, MAGETAN – Diduga abai terhadap kehati-hatian saat mengemudi kendaraan, dua gadis berboncengan sepeda motor menabrak sebuah minibus yang melaju searah di jalan tembus Madiun – Magetan, Desa Jomblang, Kecamatan Takeran, Magetan, Jawa Timur, pada Minggu (28/7).
Akibatnya, kedua gadis yang diketahui bernama Anjel (18) dan Anggita (19) itu terbanting ke aspal jalanan. Meski sadarkan diri, kedua gadis yang menjadi korban dalam insiden ini tidak bisa bangun, kecuali ditolong pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
Kedua korban yang sama-sama berasal dari kelurahan Poncol, Kecamatan Poncol, Magetan tersebut terlihat hanya mengalami luka lecet ringan di bagian tangan dan kaki. Namun salah satu korban mengaku mengalami pusing.
Sedangkan pengemudi minibus yang ditabraknya bernama Lastri, warga Desa Bulugledeg, Kecamatan Bendo, Magetan, tidak mengalami luka.
Hanya saja, bamper sisi kiri kendaraannya melesak. Sedangkan untuk motor korban diketahui mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian depan.
Hardi, salah seorang warga yang mengetahui insiden itu mengaku melihat saat-saat sepeda motor yang dikemudikan korban menghantam sisi belakang minibus tersebut.
Menurutnya, minibus yang dikemudikan Lastri bernopol AE 1608 DL meluncur dari arah Barat (Magetan). Sedangkan motor korban berjenis Honda Beat dengan Nopol AE 4887 QL yang dikemudikan Anjel memboncengkan Anggita berada di belakang minibus tersebut.
Lantaran lalu lintas di depan ramai, kata Hardi, minibus mengurangi kecepatannya. Pada tempo yang bersamaan, motor yang dikemudikan korban melintas kencang, sehingga sulit mengantisipasi hingga terjadilah insiden tersebut.
“Saya tahu persis. Minibus itu pelan karena di depannya ramai. Saat itu sepeda motor mbaknya langsung menabrak. Kurang hati-hati mbaknya,” ujar Hardi dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (27/7).
Sementara Lastri mengaku sengaja mengurangi laju kendaraannya, lantaran di depan sedang banyak kendaraan yang lalu lalang. Tiba-tiba dia merasakan kendaraannya terguncang ringan, seperti ada yang menabraknya dari belakang.
“Saya dan suami saya mau ke Madiun menghadiri acara. Disitu tadi saya mengerem, karena ada kendaraan di depan saya. Saat itulah bagian belakang kendaraan saya ditabrak motor itu,” tutur Lastri.
Sedangkan Anjel, sang pengemudi sepeda motor mengaku menabrak minibus lantaran kendaraan di depannya itu tiba-tiba melakukan pengereman mendadak. Dia mengaku sulit menghindari tabrakan, lantaran jaraknya sudah sangat dekat.
“Kendaraan saya sudah dekat. Tiba-tiba mobil itu mengurangi kecepatan. Ya bagaimana, saya tidak bisa lagi menghindari. Akhirnya menabrak,” tutur Anjel.
Anjel mengatakan, bahwa saat itu dirinya bersama Anggita sedang mencari tempat kos di Madiun, karena ia berencana akan kuliah di Unipma (dulu IKIP PGRI) Madiun. Sedangkan Anggita yang duduk di belakang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Setia Budi, Solo.
Insiden kecelakaan lalu lintas itu tidak dilanjutkan ke proses hukum kepolisian lalu lintas setempat. Lantaran kedua pihak yang terlibat kecelakaan memilih sepakat untuk menyelesaikannya secara damai dan kekeluargaan.
Kedua korban diantar Lastri untuk berobat ke klinik terdekat, guna memperoleh perawatan medis atas kesehatan korban yang diperlukan.