HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangatlah besar.

Hal itu sebagaimana disampaikan Airlangga saat memimpin Apel dan Simulasi karhutla di Griya Agung, Sumatera Selatan, pada Sabtu 20 Juli 2024.

Airlangga menjelaskan, kerugian itu terjadi karena kabut asap yang timbul akibat karhutla, menyebabkan gangguan pada jalur transportasi.

“Kebakaran Hutan dan Lahan yang menyebabkan kabut asap akan merugikan berbagai sektor, seperti kesehatan, perhubungan, dan sosial ekonomi karena gangguan pada jalur transportasi,” ujar Airlangga, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (20/7).

Dia pun membeberkan, kerugian ekonomi yang timbul akibat Karhutla di Sumsel pada tahun 2022 silam, bahkan mencapai Rp42,7 miliar.

“Kerugian terbesar terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, senilai Rp114 miliar,” terang Airlangga menambahkan.

Melihat kerugian itu, Ia menekankan, bahwa karhutla perlu ditangani dengan aksi nyata dan gotong royong agar dampaknya dapat diminimalisir atau dihilangkan.

“Saya juga sampaikan bahwa ke depan kita perlu mencari solusi permanen untuk mencegah dan menangani Karhutla di tahun-tahun mendatang,” tuturnya.

Tak cuma itu, ia juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi terkini dalam upaya meminimalisir dampak kerugian yang terjadi, apabila nantinya bencana karhutla ini memicu adanya gangguang pada pelayanan publik.

“Serta kita juga perlu mengoptimalkan penggunaan teknologi terkini untuk pemulihan cepat bila terjadinya gangguan pelayanan publik,” pungkasnya.