Sabtu, 28 Desember 2024
Marry Christmas 2024

Senator Kecam 5 Cendekiawan NU yang Temui Presiden Israel

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Provinsi DKI Jakarta, Dailami Firdaus mengecam 5 (lima) oknum yang mengaku sebagai cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) yang menemui Presiden Israel, Isaac Herzog.

Dailami menilai tindakan yang dilakukan oleh oknum Nahdliyyin tersebut menciderai perasaan umat muslim, khususnya warga Palestina yang saat ini tengah merasakan penderitaan luar biasa akibat aksi genosida Israel.

“Kelima oknum yang dikenal sebagai aktivis Nahdlatul Ulama ini jelas melukai perasaan kita semua, sangat miris,” kata Dailami dalam keterangannya, sepeti dikutip Holopis.com, Senin (15/7).

Oleh sebab itu, Dailami meminta pemerintah Indonesia maupun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk segera mengambil tindakan tegas dan memberikan sanksi kepada kelima oknum tersebut.

“Secara kasat mata tentu mereka sudah jelas tidak patuh pada kebijakan pemerintah Indonesia,” kata Dailami.

Menurutnya, sanksi tegas harus diberikan untuk mencegah hal serupa kembali terjadi. Sebab, sebagai umat Islam sudah semestinya mereka memiliki keberpihakan kepada sesama muslim.

“Saat ini sudah menggema gerakan All Eyes on Rafah sebagai bentuk perlawanan kepada kejahatan dan kekejaman Israel. Apa sebab mereka sebagai sesama muslim sampai tidak punya empati,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dailami mengajak umat Islam di Indonesia untuk terus bahu-membahu membantu rakyat Palestina. Ia pun mengingatkan, bahwa Palestina juga turut berperan penting dalam perjuangan Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.

“Saya minta semua jangan lupa sejarah, Palestina adalah yang kali pertama mengakui kedaulatan Republik Indonesia saat masa penjajahan,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral