HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan penggunaan anggaran di daerah tidak berjalan efisien.
Tito Karnavian pun mengungkapkan adanya potensi terjadinya kerawanan dalam pengelolaan anggaran yang tidak efisien tersebut.
“Belanja yang kita lihat kerawanan yang tertinggi, tidak efisien dalam menyusun postur anggaran belanja. Belanja habis untuk belanja pegawai, gaji, dan tambahan penghasilan lainnya,” kata Tito Karnavian dalam pernyataannya pada Senin (8/7) seperti dikutip Holopis.com.
Tito mengungkapkan banyak anggaran daerah justru digunakan untuk hal yang sia-sia dan bukan untuk kepentingan rakyat.
“Kemudian yang lainnya di belanja ini, selain gaji, belanja operasional untuk pegawai juga. Mulai dari kegiatan-kegiatan tidak perlu, tidak efisien, rapat-rapat perjalanan dinas tidak perlu,” jelasnya.
Tito pun mencontohkan ketika anggaran program inti lebih rendah dibanding dengan perjalanan dinas. Dia menilai fenomena tersebut sebagai suatu kerawanan.
“Akhirnya yang program intinya misalnya Rp 5 miliar, program studi bandingnya Rp 2-3 miliar, rapatnya Rp 3 miliar, perjalanan dinasnya Rp 10 miliar, lebih banyak persiapan-persiapan penguatannya dibanding program untuk masyarakatnya. Ini kerawanan juga,” pungkasnya.