HOLOPIS.COM, GORONTALO – Petugas gabungan hingga saat ini masih melakukan proses pencari9an terhadap korban longsor di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dilaporkan setidaknya ada puluhan warga yang dilaporkan hilang dalam insiden longsor.
“Dari data sementara, sebanyak 43 warga masih dinyatakan hilang,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (9/7).
Kendati demikian, Abdul mengakui bahwa proses pencarian para korban hilang tersebut mengalami kendala yang cukup signfikan di lapangan.
“Turunnya hujan lebat menyebabkan pencarian korban hilang bencana tanah longsor di Desa Tulabolo,” ungkapnya.
Diketahui bahwa bencana tanah longsor ini melanda di kawasan tambang mineral di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Minggu pagi (7/7).
Lebih dari 200 personel gabungan melakukan upaya pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap mereka yang tertimpa material longsor. Selain hujan lebat, kondisi tanah labil menjadi kendala dalam pencarian korban hilang.
Pencarian juga terhambat beberapa faktor lain, yaitu jalan menuju lokasi terdampak tidak dapat diakses kendaraan. Sedangkan jarak tempuh dari pos lapangan yang berada di Desa Tulabolo selama 9 jam dengan berjalan kaki. Terdapat 1 jembatan yang menghubungkan lokasi terdampak.
Abdul mengungkapkan, dari data yang ada, korban meninggal berjumlah 10 jiwa, luka-luka 18 dan mereka yang selamat 23.
“Pihak BPBD setempat masih terus memastikan jumlah korban yang hilang,” imbuhnya.