HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hamas mulai menunjukkan niat mereka untuk melakukan perjanjian dengan Israel terkait sandera yang masih di tangan mereka, meskipun Israel menolak untuk melakukan gencatan senjata permanen di Palestina.
Keputusan tersebut akhirnya di ambil Hamas, setelah mereka beberapa kali gagal menuntut gencatan senjata permanen, dan upaya diplomatik pun terus tersendat dan berhenti ketika tidak adanya penjaminan gencatan senjata dari Israel.
Proposal baru pun dibuat untuk pertemuan yang diselenggarakan oleh mediator, Qatar dan Mesir,
“Hamas sebelumnya meminta Israel menyetujui gencatan senjata yang menyeluruh dan permanen,” demikian dijelaskan oleh salah satu pejabat Hamas yang tak menyebutkan namanya, dikutip Holopis.com, Senin (8/7).
Dijelaskan pula bahwa meskipun tidak ada perjanjian gencatan senjata permanen, namun Palestina tidak akan diserang selama mediasi berlangsung. Hal itu pun diyakini dan dijelaskan oleh pejabat tersebut dalam pernyataannya.
“Para mediator telah menawarkan jaminan bahwa selama perundingan berlanjut, gencatan senjata akan terus berlanjut,” katanya.
Israel Bersumpah Akan Menghabisi Hamas
Sementara itu, Israel secara terang-terangan menyampaikan keinginan mereka untuk menghabisi Hamas sampai ke akar-akanya. Hal tersebut karena Hamas dinilai telah menyerang mereka pada 7 Oktober, dan memicu serangan mereka terhadap masyarakat Israel hingga saat ini.
Kairo pun akan menjadi tuan rumah delegasi Israel dan Amerika Serikat, untuk melakukan kontak langsung dengan Hamas. Ini akan menjadi pertemuan yang intensif di Mesir pada minggu ini.
Sebagai informasi, Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dan menewaskan sekitar 1.195 warga sipil di sana. Hamas juga menyandera 251 orang, di mana saat ini 116 masih berada di Gaza.
Israel pun melancarkan serangan militer ke Palestina hingga sekarang dan telah menewaskan setidaknya 38.153 orang di Gaza, Korban tersebut sebagian besar merupakan masyarakat sipil.