“Angka jemaah meninggal juga menurun dibanding tahun lalu,” kata Menko PMK. Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, jumlah jemaah wafat pada hari ke-54, jumlah jemaah wafat ada 380 orang. Sementara pada tahun lalu, pada hari operasional yang sama mencapai 660 orang.

Sukses Murur

Menko PMK Muhadjir Effendy juga mengapresiasi terobosan Murur yang dilakukan PPIH pada operasional haji 1445 H/2024 M. Menko bersyukur kejadian kepadatan dan keterlambatan mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina pada musim haji 1444 H/2023 M tidak terulang.

Saat itu, proses pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina berlangsung hingga 13.30 waktu Arab Saudi. Sementara pada tahun ini, pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina sudah selesai pada 07.37 WAS.

“Tahun lalu isunya muzdalifah. Tahun ini ada kebijakan murur saya kira bagus. Saya paling risau kasus muzdalifah, jangan sampai terulang. Alhamdulillah ada jalan keluar,” sebut Menko PMK.

Murur adalah konsep melintas di Muzdalifah (tanpa turun) dalam fase pergerakan jemaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Dengan skema murur jemaah tidak turun untuk mabit di Muzdalifah, tapi hanya melintas saja dengan bis. Dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah, tetap di bis, dan lanjut menuju Mina.

Dalam praktiknya, murur diutamakan bagi jemaah lansia, risti, disabilitas dan para pendamping mereka. Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.

Soal Mina, Menko PMK mengaku sudah memperkirakan akan terjadi kepadatan. Sebab, areanya memang terbatas. Apalagi ada penambahan toilet, hal itu juga memakan ruangan yang ada.

“Semoga tahun depan ada jalan keluar. Kita perlu bahas khusus soal Mina,” sebutnya.

Produk Indonesia

Menko PMK juga mengapresiasi mulai digunakannya produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji 2024. Menko Muhadjir Affendy mengaku senang mengetahui sudah ada 72 ton bumbu Indonesia yang digunakan tahun ini. Menko mendorong agar penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji semakin besar.

“Bagaimana Indonesia bisa mendapat feedback pemanfaatan dari pelaksanaan haji. Dengan semakin terbuka nya Saudi, banyak negara mengincar sektor ekonomi dalam penyelenggaraan haji,” tutur Menko sembari mengatakan bahwa Vietnam sedang semangat mengajak Indonesia dalam sertifikasi produk halal dan ternyata salah satu arahnya adalah untuk ekspor ke Arab Saudi.

“Presiden Joko Widodo sangat serius bagaimana produk dalam negeri, untuk semua komponen, bisa dimanfaatkan dalam operasional haji. Terima kasih bumbu sudah 72 ton. Layanan katering memang harus pakai bumbu Indonesia. Kalau perlu ada penguatan regulasi, bisa kita atur,” lanjutnya.