Bahkan di tengah perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan artificial intelligence (AI) engineering juga perlu untuk dipertimbangkan untuk diaktualisasikan.

“Ini termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan data analitik untuk mengidentifikasi pola serangan dan memberikan respons yang cepat dan tepat,” sambung Syam.

Kelima adalah pemantauan dan penilaian berkelanjutan. Bagi dia, keamanan siber harus dimonitor dan dipelihara secara periodik. Analisa kejadian dan insiden yang terjadi dalam organisasi harus di lakukan reguler untuk mencegah kejadian berbahaya yang mungkin terjadi.

“Pendekatan holistik menekankan pemantauan dan penilaian berkelanjutan terhadap sistem keamanan. Pemantauan berkelanjutan juga membantu dalam mendeteksi kebutuhan keamanan atau pendukungnya dimasa yang akan datang guna untuk mendukung perkembangan bisnis,” papar Syam.

Keenam adalah kolaborasi antar departemen. Pendekatan secara holistik ini dilakukan dengan keamanan siber, sebab pendekatan ini bukan hanya tanggung jawab departemen TI.

“Dengan pendekatan holistik, semua departemen dalam organisasi berkolaborasi untuk memastikan keamanan siber,” tukasnya.

Ini juga termasuk bekerja sama dengan departemen hukum untuk mematuhi regulasi, departemen keuangan untuk mengelola risiko keuangan, dan departemen pemasaran untuk menjaga reputasi perusahaan.

Ketujuh, mengelola risiko secara efektif. Syam Basrijal menerangkan bahwa pendekatan holistik memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan lebih efektif.

“Dengan memahami berbagai ancaman dan dampaknya terhadap bisnis, organisasi dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko tersebut,” terang Syam.

Ini termasuk mengembangkan rencana respons insiden dan strategi pemulihan bencana.

Lebih lanjut, Syam Basrijal menekankan bahwa dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks dan canggih, pendekatan holistik dalam membangun sistem keamanan siber menjadi sangat penting.

“Dengan mencakup semua aspek keamanan, mengintegrasikan keamanan ke dalam proses bisnis, meningkatkan kesadaran karyawan, mengadopsi teknologi terkini, dan melakukan pemantauan berkelanjutan, organisasi dapat menciptakan sistem keamanan yang tangguh,” tuturnya.

“Keamanan siber yang holistik tidak hanya melindungi aset digital tetapi juga memastikan keberlanjutan dan kesuksesan bisnis di masa depan,” pungkas Syam Basrijal.