BerandaOtoteknoTeknoKominfo Kena Retas, Hacker Klaim Bobol NIK Hingga Nomor Rekening 

Kominfo Kena Retas, Hacker Klaim Bobol NIK Hingga Nomor Rekening 

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebuah kabar mengejutkan, disampaikan akun media sosial X @FalconFeedsio. Dalam postingannya disampaikan adanla pembobolan data di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

“Dijual data Kementerian Komunikasi dan Informatika. (DATA) Dibocorkan oleh aptikominf di BreachForums,” tulis  @FalconFeedsio dalam unggahannya yang dikutip Holopis.com, Sulasa (2/7).

Dalam unggahan tersebut, juga disebutkan bebrapa data yang diretas oleh hacker dan dijual seharga USD 121.000. 

“Kementerian Komunikasi dan informatika Indonesia (http:kominfo.go.id) -Data pribadi, sistem keamanan lisensi perangkat lunak, dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional (PDN) dari 2021 hingga 2024 dijual seharga USD 121.000,” lanjut tulisan tersebut. 

Penerbit Iklan Google Adsense

Data yang berhasil diretas dari Kemkominfo, antara lain informasi lisensi perangkat lunak, Nomor Identitas Pribadi (NIK), rincian rekening bank, dan nomor perbankan.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan bahwa pihaknya telah bergerak cepat melakukan upaya penanganan pusat data nasional sementara yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Surabaya.

“Tanggal 20 itu sendiri, tim siaga BSSN yang ada di Ragunan langsung kita berangkatkan ke Surabaya untuk membantu teman-teman dari Keminfo maupun dari Telkom Sigma, di mana mereka mengelola pusat data sementara,” kata Hinsa dalam konferensi pers di Kominfo pada hari Senin (24/6) seperti dikutip Holopis.com.

Ia menjelaskan bahwa insiden gangguan layanan Pusat Data Nasional sementara Kominfo ini adalah malware ransomware yang merupakan hasil pengembangan dari sistem malware Lockbit 3.0.

“Insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dlm bentuk ransomware dengan nama brainchipher ransomware,” ujarnya.

Setelah dilihat dari beberapa sample yang dilakukan oleh tim forensik dari BSSN, hal ini menjadi informasi penting untuk dilakukan penanganan. Hal ini karena semua data yang ada di dalam server Pusat Data Nasional Kominfo tersebut terenkripsi oleh ransomware tersebut.

“Kondisi barang bukti terenkripsi, karena serangannya kan mengenkripsi data,” jelasnya.

Temukan kami juga di Google News
Editor : Muhammad Ibnu Idris
BERITA LAINNYA

APJII Sambut Positif Starlink Jadi Bagian Penyedua ISP di Indonesia

Sekjen APJII Zulfadly Syam, menilai bahwa hadirnya Starlink dari SpaceX dipandang sebagai bagian dari peramai bisnis layanan jaringan internet di Indonesia.

Perlunya Pendekatan Holistik dalam Membangun Sistem Keamanan Siber

Pengamat dan praktisi keamanan data, Syam Basrijal mengatakan bahwa persoalan keamanan data memang menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnia yang bersentuhan dengan digitalisasi.

Waspada Keamanan Data di Era Digital

Data pribadi merupakan informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu secara spesifik, seperti nama, alamat, nomor telepon, data finansial, dan informasi pribadi lainnya. Dalam konteks digital, data ini sering kali disimpan dan diproses secara elektronik.

Roy Suryo Yakin Peretasan Pusat Data Nasional Akibat Orang Dalam

Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen Roy Suryo meyakini betul bahwa ujung tombak dari masalah peretasan dan serangan ransomware oleh brain cipher adalah akibat orang dalam.

Event Promo Diamond Bakal Datang Kembali, Catat Tanggalnya!

Kabar gembira untuk para penggemar game Mobile Legends (ML), kini event promo diamond akan segera hadir pada 5 Juli 2024 mendatang di original server.

Besok, Hacker PDNS Bakal Berikan Kunci Ransomware Gratis!

Gang hacker yang menamakan diri mereka sebagai Brain Chiper, dikabarkan bakal memberikan kunci ransomware yang menyerang PDNS (Pusat Data Nasional Sementara) Indonesia.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS