Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin atau yang akrab disapa TB Hasanuddin melontarkan kritikan keras kepada pemerintah, imbas kasus serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional.

Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja Komisi I bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di gedung DPR RI, Jakarta, pada hari Kamis, 27 Juni 2024.

TB Hasanuddin menilai, kasus serangan Ransomware Brain Cipher yang merupakan versi terbaru dari LockBit 3.0 tersebut merupakan bentuk kebodohan pemerintah yang dinilai lambat membangun pertahanan siber nasional.

“Ini sebetulnya kecelakaan atau kebodohan nasional ya, karena apa? Prihatin. Kita sudah hampir 5 tahun bekerjasama mitra dengan terutama BSSN dan BSSN selalu melaporkan ada serangan, tidak ada tindakan-tindakan yang lebih komprehensif,” kata TB Hasanuddin, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (27/6).

Menurut dia, DPR sudah berulang kali mendapat laporan dari pemerintah, yang dalam hal ini BSSN dan Kominfo soal adanya serangan siber ke sejumlah layanan atau data pemerintah.

Akan tetapi, kedua lembaga tersebut dinilai hanya sibuk melakukan pelaporan, tanpa diiringi dengan upaya-upaya penyempurnaan sistem pertahanan siber nasional, yang pada puncaknya kecolongan pada kasus PDN ini.

“Menurut laporan pada halaman 26 laporan landscape keamanan siber Indonesia 2023 yang dilansir oleh bapak ke kami itu 1.011.209 insiden, tetapi terus terusan begitu,” ujarnya.

“Apakah kita hanya akan melaporkan insiden itu atau melakukan upaya-upaya agar insiden itu tidak terjadi?” pungkasnya.