Minggu, 29 September 2024
Minggu, 29 September 2024
NewsEkobizChatib Basri Sambut Kepastian Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo

Chatib Basri Sambut Kepastian Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Chatib Basri merespon positif pertemuan antara pemerintah dengan tim gugus sinkronisasi presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada hari ini, Senin (24/6).

Menurutnya, pertemuan antara pemerintah dalam menjelaskan kepastian terkait defisit anggaran pemerintahan baru yang beberapa waktu lalu sempat beredar kabar bakal berada di atas 3 persen dapat meredakan gejolak pasar, yang berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah.

Dia pun mulanya menjelaskan terkait beberapa hal yang memicu pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu lalu. Dimana salah satunya terdapat kekhawatiran pasar terkait kondisi fiskal Indonesia.

“Pertama, menguatnya US dollar terhadap berbagai mata uang, termasuk rupiah. Kedua, dalam kasus Indonesia, pelemahan rupiah juga dipicu karena adanya kekhawatiran mengenai kesinambungan fiskal Indonesia,” kata Chatib Basri dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (24/6).

“Defisit fiskal dikhawatirkan meningkat untuk mengakomodasi program-program pemerintah baru. Kekhawatiran itu itu memicu pelemahan rupiah,” lanjutnya menjelaskan.

Chatib lantas menilai wajar respon pasar yang mengkhawatirkan fiskal Indonesia menjadi tidak sustainable. Namun menurutnya, kekhawatiran pasar tentu akan mereda setelah pertemuan pemerintah dengan tim Prabowo-Gibran.

Adapun dalam konferensi pers, kedua pihak tersebut menyatakan, bahwa defisit anggaran akan dijaga dalam rentang antara 2.29 sampai dengan 2.82 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Perlu dicatat, dalam press conference itu disebut bahwa program makan bergizi sebesar Rp 71 triliun pada tahun 2025 sudah masuk dalam rentang defisit ini,” katanya.

Chatib mengatakan, bahwa keterangan dari pemerintah dan tim Prabowo-Gibran tersebut memberikan kepastian kepada pasar, bahwa pengelolaan fiskal Indonesia yang penuh kehati-hatian akan kembali dilanjutkan.

Hal tersebut, kata Chatib, menjadi penting karena implikasinya pemerintah saat ini dan ke depan akan tetap menjaga disiplin fiskal di bawah 3 persen, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Dalam situasi ekonomi global dalam ketidakpastian, di mana tingkat bunga di Amerika Serikat diperkirakan masih bertahan tinggi setahun ke depan, penjelasan bahwa fiskal disiplin akan dijaga saya kira merupakan sesuatu hal yang amat penting,” pungkasnya.

Google News

Temukan kamu di Google News dan jangan lupa klik ikon bintang untuk mengetahui semua berita terbaru dari kami.

WhatsApp Channel

Follow WhatsApp Channel Holopis.com untuk mendapatkan 10 berita terbaru setiap hari dari tim Redaksi.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Bansos Beras Jokowi Bakal Berlanjut di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru Bicara Presiden terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras 10 kilogram (kg) bakal berlanjut di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sepekan, Modal Asing Rp9,73 Triliun Kabur dari RI

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik selama sepekan terakhir ini mencapai angka Rp9,73 triliun. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

BI Klaim Inflasi di WIlayah Timur RI Tetap Terkendali

Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi di wilayah Timur Indonesia, seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua masih dalam kondisi yang terkendali. Meskipun dalam pengendalian harga di wilayah tersebut harus menemui sejumlah tantangan.

BFI Finance Catatkan Obligasi Baru, Tawarkan Kupon Hingga 6,90 Persen

PT BFI Finance Indonesia Tbk telah resmi mencatatkan obligasi berkelanjutan VI Thahap I Tahun 2024 di Bursa Efek Indonesia di pekan terakhir September 2024, yakni pada Jumat (27/9) kemarin.