BerandaNewsPolhukamHabib Syakur Sarankan Polri Fokus Tangkap Bandar Ketimbang Pelaku Judi Online

Habib Syakur Sarankan Polri Fokus Tangkap Bandar Ketimbang Pelaku Judi Online

"Sebaiknya Polri khususnya Bareskrim fokus pada pemberantasan judi online dengan menangkap bandar dan menutup semua akses judi online. Jangan terlalu fokus pada pelaku judinya," kata Habib Syakur.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid memberikan saran kepada Polri untuk lebih fokus pada bandar dan pelaku penyedia layanan judi online.

Hal ini disampaikan untuk memastikan platform judi online tidak lagi tersedia, sehingga para pelaku tidak lagi melanjutkan aktivitas haramnya itu.

“Sebaiknya Polri khususnya Bareskrim fokus pada pemberantasan judi online dengan menangkap bandar dan menutup semua akses judi online. Jangan terlalu fokus pada pelaku judinya,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Minggu (23/6).

Menurutnya, dengan menangkap para bandar, termasuk juga pelaku penyedia layanan judi online justru akan lebih efektif memberantas praktik judi online. Sebab kata dia, para pelaku judi bukanlah orang yang patut dipersalahkan, justru mereka adalah korban yang harus dilindungi.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Para penjudi ini bukan pelaku, tapi korban. Itu cara berpikirnya kalau memang benar-benar Polri dan negara mau memberantas judi online,” ujarnya.

Kemudian, ia juga menyarankan agar para mafia judi online yang ada di Indonesia ditangkap dan dirilis ke publik secara terbuka. Apalagi ia mensinyalir ada oknum-oknum pejabat di instansi negara yang menjadi bekingan bahkan bagian dari bandar.

“Ya itu kan asumsi, kecurigaan, mengapa praktik ini tidak bisa dihentikan bahkan sejak tahun 2022 lalu Polda Metro melakukan penggerebekan-penggerebekan di beberapa daerah. Artinya, patut diduga ada yang mengendalikan,” tukasnya.

Imbauan ini menurut Habib Syakur penting sekali untuk disampaikan sebagai bagian dari kontrol publik terhadap kinerja pemerintah dan aparat penegak hukum dalam upaya pemberantasan judi online.

Sebab, ia tak ingin justru para pelaku menjadi pihak yang paling diincar dan dipersalahkan dalam perkara ini.

“Para penjudi ini bukan orang yang ingin berjudi atau sengaja mau berjudi, tapi karena iseng, atau bahkan karena kebutuhan akibat pikiran yang sempit bahwa dengan bermain judi bisa jackpot dan menang banyak, padahal faktanya tidak,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Mahfud MD Harap Rektor Transparan soal Pemberhentian Dekan FK Unair

Pakar Hukum Tata Negara, Prof Mahfud MD memberikan respons atas diberhentikannya Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof. Budi Santoso oleh Rektor Unair Rektor Unair Prof. Nasih.

Pemerintah Beri Perhatian Khusus soal Kasus Kekerasan di Pesantren

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyayangkan dan mengutuk keras terjadinya kasus kekerasan di lingkup pondok pesantren hingga menyebabkan hilangnya nyawa santriwati di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Kementerian PPPA Bakal Ajak Ngobrol Organisasi Perempuan soal UU KIA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyambut baik disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 Tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.

Hasyim Ashari Dipecat Karena Kasus Asusila, Kaesang : Itu yang Terbaik

Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Kaesang Pangarep) ikut menanggapi perihal putusan DKPP terhadap Ketua KPU Hasyim Ashari.

Ini Alasan Polda Metro Belum Tahan Firli Bahuri di Kasus Pemerasan SYL

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto berkelit bahwa pihaknya lamban dalam penyelesaian perkara mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Apresiasi Tinggi untuk Densus 88 di Balik Pertobatan JI

Khoirul Anam mengapresiasi Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang dinilainya berhasil mengukir sejarah baru dengan menyadarkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS