Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono merespon terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Pria yang juga menjabat Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) itu memandang, pelemahan nilai tukar mata uang Garuda tersebut bisa berdampak buruk pada pembangunan infrastruktur, termasuk IKN. 

Sebab karena nilai tukar rupiah yang melemah, biaya konstruksi bisa saja membengkak, mengingat sejumlah material saat ini masih mengandalkan produk impor dari luar negeri. 

“Sebetulnya kalau akan berdampak (pelemahan Rupiah) tidak hanya di IKN, di tempat lain pun pasti akan berdampak,” kata Basuki dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (22/6).

Dia pun mengaku khawatir, jika nantinya nilai kontrak proyek yang diteken antara pemerintah dengan penyedia jasa konstruksi tidak mampu mengantisipasi pelemahan rupiah yang lebih dalam.

Maka menurutnya, ketika situasi pelemahan rupiah semakin dalam, maka kinerja fiskal pun akan semakin berat untuk menutup pembengkakan biaya tersebut, atau kerap disebut eskalasi nilai proyek.

Namun ia memastikan, pemerintah bakal segera menggelar sidang kabinet untuk merespons pelemahan nilai tukar rupiah tersebut dalam rapat kabinet 

“Kalau sudah keputusan nasional bisa eskalasi,” kata Menteri Basuki.

“Nah hari Senin nanti baru sidang kabinet Paripurna buat membahas itu (pelemahan nilai tukar rupiah),” tambahnya.

Sekadar informasi, nilai tukar rupiah ditutup melemah 65 poin atau 0,40 persen ke level Rp16.430 pada perdagangan Kamis (20/6), usai Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 6,25 persen.