HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkap bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) sampai saat ini masih belum tepat sasaran. 

Dia mengungkapkan, terdapat pejabat eselon I di kementeriannya yang mendapat bansos dari pemerintah. Suharso pun mengaku merasa aneh dengan hal tersebut.

Mengacu pada aturan yang ada, pegawai eselon I bisa memperoleh gaji hingga Rp39 juta apabila sedang menjabat dirjen. Sedangkan bansos sendiri merupakan bantuan yang ditujukan kepada masyarakat kurang mampu.

“Eselon I di Bappenas itu bisa menerima bansos, kan aneh. Sampai sekarang masih terima saya kira,” ujar Suharso dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (20/6).

Namun ia memastikan, pejabat tersebut menyalurkan kembali bansos yang diterimanya kepada masyarakat yang lebih berhak mendapatkan bantuan.  

Lebih lanjut, Suharso pun berpandangan, bahwa penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran itu terjadi karena adanya permasalahan data. 

Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya pemanfaatan sistem data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), sehingga basis penerima bansos bisa lebih tepat sasaran. 

Dengan demikian alokasi anggaran bansos yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa kelola secara lebih efektif. 

“Diharapkan dapat memperbaiki basis penerima manfaat atas belanja-belanja sosial yang dialokasikan dalam APBN,” lanjutnya.

Selain itu, lewat data Regsosek, harapannya angka kemiskinan ekstrem dan kemiskinan pada umumnya bisa teratasi.