HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meyakini momen libur sekolah yang akan berlangsung pada Juni-Juli 2024 membawa dampak positif terhadap sektor pariwisata dalam negeri.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya memperkirakan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada musim libur sekolah ini bisa meningkat 10–20 persen.
“Kalau libur sekolah ini memang diprediksi akan terjadi peningkatan kunjungan 10–20 persen dibanding hari-hari biasa,” ujar Nia dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (19/6).
Melihat potensi tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya yakni adanya kemungkinan penumpukan wisatawan di satu tempat pada saat yang bersamaan.
Nia pun berpesan agar pihak pengelola wisata dapat mempersiapkan adanya kemungkinan tersebut dengan baik, sehingga memberi pengalaman terbaik bagi para pengunjung.
“Ketika tidak bagus pengalamannya, itu malah petaka. Karena orang akan berbagi tentang pengalaman yang tidak enak dan tidak akan kembali,” katanya.
Nia juga berpesan kepada pelaku industri wisata untuk menjaga tiga aspek penting, yakni keamanan, keselamatan, dan kesehatan, dengan menerapkan Visitor Management Technique, khususnya dalam mengawasi titik-titik kerumunan.
“Jangan sampai ada satu crowd di satu titik, tapi tidak terawasi,” ucap dia.
Lebih lanjut, ia juga meminta kepada pihak pengelola untuk memastikan keamanan pengunjung dalam menggunakan wahana atau atraksi wisata, dengan memastikan wahana sesuai dengan kapasitas daya dukung.
Ketiga, tutur Nia melanjutkan, adalah penyediaan jalur evakuasi. Ia meminta kepada pihak pengelola destinasi wisata untuk memasang penanda titik kumpul, sehingga ketika terjadi bencana, para wisatawan tahu harus berlari ke mana.
“Kemudian yang tidak kalah penting adalah memerhatikan perubahan cuaca, sebagaimana yang selalu disampaikan BMKG,” kata Nia.
Ia meminta kepada para pengelola untuk selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga suasana liburan yang kondusif. Sebab menurutnya, suasana kondusif membuat para wisatawan tidak ragu untuk berkunjung kembali di kemudian hari.
“Orang tua juga kami imbau, tolong dijaga putra-putrinya. Tolong dilihat pilihan-pilihan atraksi atau destinasi. Untuk yang membawa anak kecil, jangan sampai hilang putra-putrinya” kata Nia.