HOLOPIS.COM, PAPUA – Teroris Papua yang saat ini telah dicap sebagai OPM (Organisasi Papua Merdeka) terus berulah dengan melakukan penyerangan terhadap warga sipil.

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani mengatakan, kali ini penyerangan dilakukan oleh teroris Papua terhadap seorang warga Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

“KKB dilaporkan menembak Senus Lepitalen, warga Borme hingga tewas,” kata Faizal Rahmadani dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (7/6).

Faizal mengungkapkan, Senus Lepitalen tewas ditembak oleh teroris Papua pada Kamis lalu saat sedang menghangatkan diri di dalam rumahnya.

“Dari laporan yang diterima penembakan yang terjadi Kamis pagi itu saat korban sedang berada di depan perapian untuk menghangatkan badan , tiba-tiba terdengar ada yang mengetuk pintu sehingga korban berdiri untuk membukanya, namun langsung ditembak oleh salah seorang yang berada di depan pintu,” jelasnya.

Pelaku yang menggunakan senjata api laras pendek itu menembak bagian dada korban hingga langsung meninggal di tempat.

Faizal menambahkan, saat ini jenazah Senus Lepitale disemayamkan di rumah duka di kampung Calap, Distrik Borme.

Korban Senus Lepitalen diketahui sebelumnya juga pernah menjadi salah satu korban penganiayaan dan penyanderaan karyawan PT. IBS yang dilakukan KKB tanggal 12 Mei 2023 lalu, di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Penyanderaan terhadap para pekerja itu terjadi sesaat setibanya di Okbab menggunakan pesawat milik Elang Air.

Pesawat yang membawa enam penumpang yaitu Kadis Kominfo Pegunungan Bintang Alferus Sanuari, tiga karyawan PT IBS yakni Benjamin Sembiring, Asmar dan Feryan Erlangga serta staf Distrik Okbab Peas Kulka serta warga Distrik Borme Senus Lepitalem.

Sesaat setibanya di lapangan terbang Okbab, tiba-tiba datang sekelompok orang yang membawa senjata tajam seperti parang kemudian menyerang para karyawan PT. IBS hingga akhirnya mengalami luka-luka.

Kadis Kominfo Pegunungan Bintang dan seorang karyawan PT. IBS yaitu Benyamin Sembiring diizinkan kembali ke Oksibil dengan menggunakan pesawat yang sama dan melaporkan insiden yang dialami ke Polres Pegubin