HOLOPIS.COM, MALUKU UTARA – Bencana erupsi yang melanda Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara terus membuat semua pihak waspada.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, sampai dengan saat ini sudah terdapat lima titik pengungsian.
Antara lain Gedung Serbaguna Desa Tongute Ternate Asal dengan rincian 959 jiwa, Lapangan Desa Gam Ici 417 jiwa, Gereja Desa Tongute Sungi terdapat 357 jiwa, SMP 3 Desa Tongute Sungi berjumlah 42 jiwa dan Kantor Desa Tongute Sungi sebanyak 45 jiwa, serta 191 jiwa lainnya masih dalam pendataan terpilah.
“Sehingga total pengungsi sampai dengan saat ini sudah berjumlah 2.011 jiwa,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (30/5).
Abdul juga memastikan bahwa ketersediaan logistik dan peralatan yang ada di Gudang Logistik Posko Penangana Darurat Bencana bertempat di Kantor PMI Halmahera Barat, masih tersedia bahan pangan dan non pangan.
“Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan tersebut agar mengikuti mekanisme yang telah ditentukan, yaitu ada pengajuan dari pihak desa atau kecamatan yang membutuhkan dan disetujui oleh komandan Kodim sebagai Koordinator di dalam penanganan bencana ini, kemudian tim logistik akan mendistribusikan ke pengungsian,” jelasnya.
Abdul kemudian mengungkapkan bahwa kerugian materil yang terdampak erupsi Gunung Ibu yaitu, sebanyak 3.883 hektar kebun kelapa, 866 hektare Kebun Pala, 208 hektar Lahan Cengkeh, dan 368 hektar Kebun Kakao.
Mengingat PVMBG masih menetapkan tingkat aktivitas Gunungapi Ibu dalam level IV (Awas) dan hasil assesmen tim BNPB di lapangan. BNPB akan memberikan bantuan tahap dua dengan menambah dukungan bantuan operasional penanganan darurat berupa Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik peralatan antara lain paket sembako, selimut, matras, velbed, terpal, hygiene kit, masker, makanan siap saji, senter, pakaian dan air mineral.