Wayan Koster Ngeles Pasca Kena Damprat Megawati

HOLOPIS.COM, BALI – Gubernur Bali I Wayan Koster menanggapi peringatan keras dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri perihal kondisi Pulau Dewata pada saat ini.

Wayan Koster yang pernah tersandung kasus korupsi Wisma Atlet itu pun berdalih bahwa sudah seharusnya dikelola lebih baik di Pemerintahan mendatang.

“Pariwisata di Bali mendatang memang harus ditata. Sudah ada perdanya. Sudah ada pergub tata kelola pariwisatanya,” kata Wayan Koster dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (28/5).

Koster kemudian berkilah bahwa penataan pariwisata di Bali butuh proses, apalagi seetelah kondisi pandemi COVID-19. Koster khawatir apabila penerapan perda dan pergub pariwisata nantinya dirasa terlalu ketat akan berdampak negatif bagi pariwisata di Bali. Dia berharap upaya penataan pariwisata di Bali terus dilakukan.

“Jadi, lebih ditata lagi agar pariwisata. Sesuai arahan (yang termuat) perda dan pergub berbasis budaya dan berkualitas serta bermartabat,” kilahnya.

Dia berjanji akan mengkoordinasikan upaya penataan pariwisata dengan pemerintah kabupaten kota se-Bali jika terpilih kembali jadi gubernur pada Pilgub Bali 2024. Sebab, aturan dan perizinan semua hotel dan restoran ranahnya pemerintah kabupaten kota.

“Ke depan harus ada regulasi dan kebijakan yang kolaboratif antara pemerintah kabupaten kota dan provinsi. Terutama di daerah padat wisatawan dan menjamur kafe, apalagi disalahgunakan, harus dikendalikan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menganggap kinerja Wayan Koster semasa menjabat sebagai Gubernur Bali terbilang gagal.

Hal itu dikarenakan kondisi para turis mancanegara yang ada di Bali semasa kepemimpinan Wayan Koster justru makin banyak yang berulah dan menggangu masyarakat lokal.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam Rakernas ke-V PDIP, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5).

“Bali ini lama-lama ini udah mulai greneng-greneng kekurangan air, karena orang pulaunya segitu, maunya terus selalu alasannya itu tourism. Turisme-turisme boleh, tapi kan terukur dengan kecil pulaunya. Ini nggak, ayok dihantam aja,” kata Megawati.

Oleh karena itu, Megawati justru berharap agar para wisatawan asing sudah mulai dibatasi demi menjaga kearifan lokal bisa tetap tumbuh dengan baik.

“Baru rakyatnya nanti kan kasian tidak menikmati yang datang turis, turis asing, saya bilang, mbok dialokasi kuota. Jadi napas pulaunya itu ada tidak tertekan gitu,” ujarnya.

“Saya bukannya anti turisme loh tapi terukur, karena tourism itu juga bagi kehidupan rakyat kita, bukan terbalik,” lanjutnya.

Megawati bahkan mengklaim telah memarahi kader PDIP Wayan Koster terkait banyaknya kafe di provinsi tersebut. Megawati kemudian bercerita kala Bali dianggap sebagai negara oleh orang Amerika.

“Saya alami itu gila juga dipikirnya Bali negaranya, ibu kotanya Indonesia, itu di Amerika loh kebayang nggak, saya ditanya kayak gitu,” kata Megawati.

Tak hanya itu, akibat Wayan Koster pun, keberadaan kafe di Bali sudah menjamur dan menurutnya justru menjadi sarang narkoba. Namun, pada saat itu ternyata Wayan Koster tidak terlihat di Rakernas PDIP.

“Saya udah marah tuh sama Pak Koster, mana dia orangnya, udah nggak ada ya, oh itu dia, awas loh ya, masa kafe-kafe dibiarin kayak jamur aja, aku bilang itu kan tempat narkoba,” tegasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral