HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie mendapatkan jatah baru sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Grace akan menduduki jabatan baru di Istana Kepresiden tersebut selama 5 bulan ke depan, sampai masa akhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma’ruf Amin di bulan Oktober 2024 mendatang.
“Selamat menunaikan amanah, Sis Wanbin @grace_nat,” tulis keterangan DPP PSI seperti dikutip Holopis.com, Kamis (16/5).
Partainya pun mendukung penuh atas amanat baru mantan Ketumnya itu untuk menjadi Stafsus Presiden Jokowi.
“Semoga dimudahkan dan dilancarkan dalam membantu Presiden Jokowi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Grace Natalie telah menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Rabu (15/5) kemarin.
“Ada pertemuan saja, pertemuan dengan Bapak Presiden,” kata Grace.
Namun saat itu, ia masih belum bersedia membeberkan apa materi utama dari pembahasan dirinya dengan Kepala Negara itu, termasuk jabatan apa yang hendak diberikan kepada Grace Natalie.
“Ya ada deh yang dibahas. Soal ada penugasan dari beliau,” ujarnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, Grace Natalie merupakan ketua umum pertama di DPP PSI. Partai tersebut telah 3 kali melakukan reshuffle terhadap jabatan Ketua Umumnya. Setelah ia lengser usai memimpin PSI selama 7 tahun sejak 2014 lalu, kemudian diganti dengan Giring Ganesha mulai efektif menjabat di tahun 2021 sampai 2023. Kemudian pada 25 September 2023 jabatan Ketua Umum PSI dipegang oleh Kaesang Pangarep yang notabane baru bergabung dengan partai berlambang bunga mawar merah itu 3 hari sebelumnya.
Grace Natalie Louisa sebelumnya adalah jurnalis. Wanita cantik kelahiran Jakarta 4 Juli 1982 tersebut pernah menjadi presenter dan news anchor di beberapa stasiun televisi swasta, antara lain ; di SCTV, Antv dan TV One.
Dalam bidang akademik, ia memiliki basic sebagai akuntan. Sebab ia merupakan lulusan akuntansi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBII).
Karir jurnalistiknya berakhir pada tahun 2012 ketika ia memutuskan untuk menjabat sebagai peneliti, tepatnya menjadi CEO Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Lantas tahun 2014 ia langsung banting setir ke dunia politik. Dan karir awalnya di politik ini dimulai dengan menduduki jabatan sebagai Ketua Umum DPP PSI.