HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pasukan Israel melanjutkan serangan mereka di Rafah, Palestina. Keputusan Israel pun menunjukkan sikap mereka yang tidak memerdulikan ancaman dari Presiden AS, Joe Biden untuk berhenti menyerang Palestina menggunakan senjata-senjata yang mereka berikan.

Dalam sebuah pidato yang berniat untuk meningkatkan semangat para warga Israel dan sekutunya, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan tetap berjuang meskipun tidak ada senjata dari siapapun.

Mereka bahkan akan menggunakan kuku-kuku jari mereka jika diperlukan.

“Kita harus berjuang bahkan dengan kuku jari kita,” kata Benjamin Netanyahu.

Namun ia mengingatkan para pendukungnya bahwa Israel saat ini memiliki lebih dari hanya sekedar kuku jari.

Beberapa cuplikan viral menunjukkan serangan udara dari Israel menghantam dua buah rumah di wilayah Sabra dan membunuh setidaknya 12 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

Israel mengklaim bahwa kelompok Hamas saat ini sedang bersembunyi di wilayah Rafah. Karena itulah mereka tetap ingin ‘membersihkan’ Rafah, meskipun banyak ancaman dunia internasional serta masyarakat sipil berada di sana.

Amerika Ancam Israel untuk Tak Serang Rafah

Presiden AS, Joe Biden sebelumnya sudah mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menghentikan pasokan senjata untuk Israel jika mereka tetap ingin menyerang Rafah, Palestina.

“Jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang telah digunakan untuk menghadapi kota-kota tersebut,” demikian disampaikan Biden dalam peringatannya.

Peringatan Amerika Serikat muncul setelah dunia internasional serta masyarakat semakin memberikan tekanan kepada Israel agar melakukan gencatan senjata, serta tekanan kepada negara-negara sekutu agar tak lagi memberikan mereka modal senjata.

Sekedar mengingatkan kembali, serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan 1.170 warga Israel meninggal dunia.

Sementara serangan balasan yang dilakukan Israel di Palestina saat ini sudah menewaskan setidaknya 34.654 orang, dimana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.