HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada siapapun yang terlibat dalam kasus penganiayaan di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran).
Tak hanya pelaku penganiayaan, direktur dan sejumlah pejabat di STIP pun ikut kena imbas dari ematian seorang taruna, Putu Satria Ananta alias Rio, yang diduga akibat dianiaya senior.
“Ini tentu menjadi suatu evaluasi bagi kami, dan kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda ini sebagai rasa bahwa tanggung jawab, dan tindakan tegas itu harus berjalan,” kata Budi Karya dalam pernyataannya pada Kamis (9/5) yang dikutip Holopis.com.
Budi Karya juga mendorong agar aparat bisa mengeluarkan hukuman setimpal kepada para pelaku penganiayaan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami menginstruksikan kepada teman-teman untuk melakukan upaya hukum, kepada kepolisian. Teman-teman dari BPSDM juga melakukan pendampingan, agar pelaku mendapat hukuman setimpal, sesuai dengan hukum,” tegasnya
Sebelumnya diberitakan, Menhub (Menteri Perhubungan) Budi Karya Sumadi mengklaim akan melakukan tindakan tegas pasca insiden meninggalnya siswa STIP (Sekolah Tinggi Pelayaran)Ananta Rustika atau Rio (19) yang diduga dianiaya senior.
Budi Karya mengungkapkan, salah satu langkah tersebut adalah dengan menghentikan sementara penerimaan siswa STIP pada tahun ini.
“Jangka pendek ini kami akan melakukan moratorium, di satu angkatan itu kita nggak akan terima,” kata Budi Karya.
Penghentian penerimaan sementara itu diklaim Budi, demi menghilangkan senioritas di STIP yang diketahui sudah beberapa kali memakan korban jiwa tersebut.
“Apa tujuannya? Agar memutus tradisi jelek, sehingga tidak ada lagi istilah senior dan junior,” klaimnya.