HOLOPIS.COM, NTT – Ketua Komisi A DPRD Rote Ndao, Feky Mikael Boelan menyayangkan ulah sejumlah Kepala Desa di wilayahnya yang tidak menghadiri undangan Rapat Dengar Pendapat.
Feky mencurigai adanya intimidasi dari pihak tertentu yang membuat para Kepala Desa tersebut absen dari panggilan RDP yang telah dilayangkan sejak lama.
“Saya curiga ada upaya tangan-tangan agar Kepala Desa tidak hadir dalam rapat ini,” kata Feky Mikael dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (7/5).
Feky menyayangkan ketika undangan sudah dikeluarkan sejak minggu lalu tersebut, banyak Kepala Desa tidak mengikuti rapat tersebut. Boelan kemudian meminta adanya penegakan disiplin dari Pemerintah Daerah setempat.
Rapat tersebut sangat penting dalam pengelolaan Dana Desa tahun 2020-2024. Boelan menegaskan bahwa jika rapat pada tanggal 7 Mei 2024 dibatalkan, maka koordinasi dengan pimpinan lembaga akan dilakukan untuk upaya paksa menghadirkan para Kepala Desa.
Boelan juga menyoroti ketidaklengkapan laporan pertanggungjawaban Dana Desa di beberapa desa. Misalnya, dalam laporan LPJ Desa Feafua, terdapat ketidaksesuaian antara anggaran dan penggunaan dana yang mencurigakan. Hal serupa terjadi di Desa Matanae, di mana dana terserap habis tanpa catatan yang jelas.
Hingga saat ini, tidak ada Kepala Desa yang hadir dalam rapat, bahkan Camat pun mengaku tidak menerima undangan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait pengelolaan Dana Desa.