HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktoral Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan akhirnya membebaskan Bea Masuk dan menyerahkan bantuan alat belajar yang dihibahkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional.

Karena sebelumnya meminta SLB untuk membayar mahal masuknya alat bantu itu, alat hibahan akhirnya ditahan oleh pihak Bea Cukai dan tak bisa digunakan anak-anak berkebutuhan khusus.

Curhatan dari pemilik SLB pun membuat masyarakat mengecam Bea Cukai yang dinilai tidak masuk akal meminta uang ratusan juta dari SLB agar bisa menerima alat hibahan milik mereka.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu bahwa itu adalah barang hibahan.

“Tidak ada informasi bahwa itu barang hibah. Kami baru menerima informasinya pada 2024. Setelah kami tahu, kami infokan bahwa barang hibah untuk kepentingan pendidikan atau sosial tidak dikenakan Bea Masuk atau pajak dalam rangka impor,” ujarnya, dikutip Holopis.com, Selasa (30/4).

Foto-foto pihak bea cukai memberikan alat tersebut ke kepala sekolah SLB, dengan senyuman pun menerima banyak kritikan dari netizen.

Banyak yang menilai bahwa pihak bea cukai terkesan tak tahu malu masih bisa tersenyum setelah menahan alat untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

“Orang mah malu pak, malah senyam senyum,” kata pengguna akun Tiktok @calvinfd.

Netizen di kolom komentar pun beramai-ramai menghujat pihak bea cukai. Ada pula yang mengejek bea cukai bertingkah seperti sedang menjadi donator.

“Malah berasa jadi donator,” kata @adt.rhm.

“Masuk neraka plis,” kata @Elbn153.

“Ya Allah tolong azab mereka di dunia dan akhirat,” kata @Aimee.