BerandaPolhukamPilkadaPartai Golkar Nyantai Tanggapi Tuduhan PDIP Soal Pencalonan Bobby Nasution

Partai Golkar Nyantai Tanggapi Tuduhan PDIP Soal Pencalonan Bobby Nasution

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Golkar menanggapi tuduhan Sekjen PDIP Hasto Krisityanto yang menyebut bahwa pencalonan Bobby Nasution dalam Pilgub Sumatera Utara untuk menguntungkan para dewa.

Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono menegaskan, pengajuan nama Bobby Nasution yang akan mereka usung dalam Pilkada serentak adalah melalui berbagai pertimbangan yang matang.

“Kami mencalonkan tokoh berdasarkan prestasi dedikasi loyalitas dan tak tercela. Lalu disurvei untuk dinilai seberapa besar penerimaan masyarakat dan tingginya hasil survei,” kata Dave dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (8/4).

“Ada sejumlah faktor yang jadi alasan dan landasan penentu,” lanjutnya.

Penerbit Iklan Google Adsense

Dave pun meyakini bahwa sosok Wali Kota Medan itu sebagai sosok yang terbaik untuk ditempatkan sebagai pemimpin daerah di Sumatera Utara.

“Kita prioritaskan kader terbaik untuk posisi yang tersedia,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, PDIP menuduh Pilkada serentak 2024 terindikasi menjadi upaya nepotisme yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun mengklaim pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 ini tidak lagi menjadi upaya peningkatan kualitas peradaban bangsa di dalam demokrasi.

“Kini direduksi hanya menjadi legalitas bagi perpanjangan kekuasaan Presiden Jokowi melalui nepotisme, dan ini sangat berbahaya,” kata Hasto dalam keterangannya pada Minggu (7/4).

Tindakan nepotisme itu menurut Hasto, kian kental ketika Bobby Nasution resmi diusung Partai Golkar untuk maju dalam Pilgub Sumatera Utara.

“Buktinya kemarin muncul berita, Mas Bobby mau menjadi calon gubernur, sekretaris Bu Iriana mau menjadi Wali Kota Bogor,” tukasnya.

Pria yang pernah diperiksa KPK ini kemudian juga menuduh bahwa pencalonan Bobby hanya menguntungkan dewa-dewanya.

“Nah ini ada akibat dampak kotak pandora yang pertama, yang menguntungkan dewa-dewanya, bukan rakyatnya,” ujarnya.

“Kotak pandora yang kedua adalah sikap kenegarawanan hakim MK oleh Anwar Usman direduksi menjadi sikap kekeluargaan,” lanjutnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Bukan Ahok, Puan Maharani Lebih Tertarik Duet Anies-Andika

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku sudah mulai tertarik dengan potensi duet Anies Baswedan dan Andika Perkasa di Pilkada Jakarta.

PKS Khawatir Ada Poros Ketiga di Pilkada Jakarta

PKS mengklaim bahwa pelaksanaan Pilkada Jakarta tidak mungkin diikuti oleh tiga kubu.

Afifuddin Klaim Pilkada Serentak Berjalan Sesuai Jadwal

Plt Ketua KPU Mochammad Afifuddin mengklaim pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 tidak akan terhambat dengan kasus skandal Hasyim Ashari.

Puan Maharani Buka Peluang Bentuk Poros Baru di Pilkada Jakarta

Ketua Umum DPP PDIP Puan Maharani mengakui adanya potensi untuk pembentukan poros baru di Pilkada Jakarta.

PKB Usul Nagita Slavina Dampingi Bobby Nasution di Pilkada Sumut

PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) memberikan usulan mengenai sosok pendamping Bobby Nasution di Pilkada Sumatera Utara.

Menang Pileg di Jakarta, PKS Ogah Dengar Saran Soal Pasangan Anies-Sohibul

PKS hingga saat ini ogah mendengarkan masukan dari berbagai pihak mengenai pemaksaan pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS