HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengirimkan delegasi ke Washington, setelah Amerika Serikat tidak mem-veto proposal Dewan Keamanan PBB terkait gencatan senjata di Gaza.

“Mengingat perubahan posisi Amerika, Perdana Menteri Netanyahu memutuskan delegasi tidak akan pergi,” demikian pernyataan resmi dari Benjamin Netanyahu, dikutip Holopis.com, Selasa (26/8).

Netanyahu menyebutkan bahwa kegagalan Amerika dalam memblokir proposal itu adalah sebuah kemunduran dan merugikan upaya mereka dalam memerangi Hamas.

Amerika Serikat Tak Mau Dinilai Berubah Pendapat

Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan bahwa sikap mereka untuk abstain dalam pemungutan suara bukan berarti mereka mengubah kebijakan.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan untuk menuntut gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Palestina.

PBB juga menuntut pembebasan sandera tanpa syarat. Amerika pun mengambil keputusan yang berbeda dari keputusan mereka sebelum-sebelumnya.

Juru Bicara Keamanan Amerika Serikat, John Kirby mengatakan bahwa keputusan Israel untuk menarik diri ini sangat disayangkan.

“Ini mengecewakan. Kami sangat kecewa karena mereka tidak datang ke Washington agar kami bisa memiliki percakapan dengan mereka terkait keputusan alternatif dari mereka pergi ke Rafah,” kata John Kirby, dikutip Holopis.com, Selasa (26/3).

Amerika Serikat mengatakan tetap pada pendirian mereka terkait keputusan Israel dalam menyerang Rafah adalah sebuah kesalahan besar.

Sebagai informasi, Israel dan sekutu mereka, Amerika Serikat telah mendapatkan tekanan yang luar biasa dari dunia internasional agar melakukan gencatan senjata di Palestina.

Namun Israel tetap pada penderitaan mereka untuk tak melakukan gencatan senjata demi memburu semua anggota Hamas.