HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai Jakarta memiliki modal awal untuk bisa jadi pesaing Kota New York, Amerika Serikat (AS).
Sebab saat ini pun, kata Yusuf, Jakarta sudah menjadi kota bisnis, dengan prospek ekonomi yang terbilang relatif besar untuk ukuran kota di Indonesia.
“Jakarta sudah punya modal awal karena saat ini pun Jakarta menjadi kota bisnis untuk ukuran Indonesia dan secara ekonomi juga relatif besar, sehingga prospeknya ini tinggal dijaga dan dilanjutkan,” kata Yusuf dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (17/11).
Namun demikian, Yusuf mengatakan masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan Jakarta untuk menjadi kota bisnis bertaraf internasional, salah satunya aksesibilitas terhadap transportasi umum.
Sebagaimana diketahui, di sejumlah kota di negara maju, seperti di New York, Sydney dan Melbourne, transportasi publik sudah relatif banyak tersedia dan digunakan oleh masyatakat di sana.
Sementara di Jakarta, transportasi publik yang terintegrasi memang sudah tersedia, namun belum banyak memberi akses yang menjangkau hingga ke daerah-daerah penyangga, seperti Depok, Bekasi dan Tangerang.
“Masyarakat yang tinggal di daerah penyangga dan bekerja di Jakarta masih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena transportasi belum menjangkau hingga ke perumahan,” kata dia.
Selain transportasi publik, Jakarta juga perlu memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya dengan menyediakan perumahan, khususnya perumahan vertikal, seperti halnya di Singapura.
Dengan adanya tempat tinggal di pusat kota, warga Jakarta tidak perlu lagi untuk tinggal di daerah penyangga yang jarak dan waktu tempuhnya terbilang jauh, yang tentu akan berpengaruh terhadap produktivitas dalam bekerja.
Terakhir, menurut Yusuf, Jakarta juga perlu menambah solusi terhadap dampak perubahan iklim, yakni naiknya permukaan laut. Dia pun menyambut baik adanya wacana pembangunan tanggul besar yang digagas pemerintah beberapa waktu lalu.
“Sudah ada semacam rencana membangun tanggul besar untuk menahan air laut. Saya pikir itu juga perlu ditambah solusinya yang secara teknis bisa dipertimbangkan pemerintah berikutnya,” kata Yusuf.