HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika menyebut pasokan beras, khususnya di Pasar Induk Cipinang, Jakarta sejauh ini masih dalam kondisi yang aman. Hal itu disampaikan usai pihaknya melakukan inspeksi pada Jumat (15/3) kemarin.
“Hasil sementara tidak ada masalah dengan suplai beras di Pasar Cipinang. Jadi kalau masyarakat melihat apakah beras kita mengalami kekurangan, jelas tidak,” kata Yeka kepada wartawan, Jumat (15/3) sebagaimana dikutip Holopis.com.
Berdasarkan keterangan dari pedagang, kata Yeka, pasokan beras di pasar tersebut terjaga dengan baik. Dimana suplai beras yang masuk ke pasar induk Cipinang datang dari berbagai sumber, baik loka maupun impor melalui Bulog.
Meskipun pasokan lancar, yang masih menjadi pertanyaan dan perlu didalami yakni perihal harga beras yang belum kunjung turun.
Padahal, lanjut Yeka, pedagang sudah menerapkan kebijakan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium sementara, dengan kenaikan sebesar 1.000 per kilogram, yang mulai berlaku pada 10 Maret lalu.
Oleh sebab itu, Yeka menegaskan, pihaknya akan terus mendalami temuan ini dan mencari solusi untuk mengatasi permasalahan harga beras yang masih tinggi di pasaran.
“Persoalannya konsumen kan membeli bukan di sini (pasar induk), tetapi di rantai akhir. Harganya berapa? Bisa saja di sini sesuai HER, tapi di sana tidak. Ini harus dikaji. Apakah pemerintah perlu mengatur harga di tingkat konsumen?” kata dia.
Berdasarkan pantauan ke beberapa pedagang di Pasar Induk Cipninang, harga beras premium berada di angka Rp519 ribu per karung atau per 50 kilogram (kg).