HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ukraina dengan tegas menolak permintaan Paus Fransiskus soal pengibaran bendera putih dan langkah negosiasi dengan Rusia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba pun bersikukuh enggan mengibarkan bendera lain selain Kuning dan Biru yang merupakan bendera Ukraina itu sendiri.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya, Paus Fransiskus secara gamblang memberikan sebuah pernyataan terkait konflik antara Ukraina dan Rusia yang hingga kini masih belum usai.
Ketika ditanya mengenai perdebatan yang ada di Ukraina soal langkah terbaik apakah Ukraina harus menyerah atau tidak atas invasi Rusia, Paus Fransiskus pun kemudian berpendapat bahwa mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi adalah langkah yang tepat.
“Saya percaya bahwa yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya, dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi,” ungkap Paus Fransiskus, seperti dikutip Holopis.com.
“Kata bernegosiasi adalah kata yang berani. Ketika Anda melihat bahwa Anda dikalahkan, bahwa segala sesuatunya tidak berjalan baik, maka milikilah keberanian untuk bernegosiasi,” tambahnya.
“Saat ini misalnya dengan perang di Ukraina, banyak yang ingin menjadi mediator. Misalnya Turki,” katanya lagi.
“Jangan malu untuk bernegosiasi sebelum keadaan menajdi lebih buruk,” sambungnya.
Menlu Ukraina Dmytro Kuleba pun menanggapi pernyataan itu, dan secara tegas menolak pengibaran bendera putih yang diminta Paus Fransiskus.
“Yang terkuat adalah orang yang, dalam pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, berpihak pada kebaikan daripada berusaha menempatkan mereka pada pijakan yang sama dan menyebutnya sebagai negosiasi,” ugnakap Kuleba, seperti dikutip Holopis.com dari Twitter/X @DmytroKuleba.
“Pada saat yang sama, jika menyangkut bendera putih, kita mengetahui strategi Vatikan sejak paruh pertama abad ke-20. Saya mendesak agar kita tidak mengulangi kesalahan di masa lalu dan mendukung Ukraina dan rakyatnya dalam perjuangan yang adil demi kelangsungan hidup mereka,” sambungnya.
“Bendera kami berwarna kuning dan biru. Ini adalah bendera yang dengannya kita hidup, mati, dan menang. Kami tidak akan pernah mengibarkan bendera lain,” tambahnya.
Lanjutnya, Kuleba malah berharap bahwa Paus Fransiskus berkunjung ke Ukraina menemui dan mendukung warga Ukraina.
“Kami berterima kasih kepada Yang Mulia Paus Fransiskus atas doanya yang tiada henti bagi perdamaian, dan kami terus berharap bahwa setelah dua tahun perang dahsyat di jantung Eropa, Paus akan menemukan kesempatan untuk melakukan kunjungan Apostolik ke Ukraina untuk mendukung lebih dari satu juta warga Ukraina. Umat Katolik, lebih dari lima juta umat Katolik-Yunani, semuanya Kristen, dan semua warga Ukraina,” imbuhnya.
Merayakan Natal biasanya melibatkan berbagai acara, mulai dari pertemuan keluarga hingga pesta. Dengan segala keseruan…
Jerman saat ini tengah menghadapi serangan terorisme menuju Hari Raya Natal. Seorang pria Saudi bernama…
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengklaim kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN)…
Hari Ibu adalah momen yang tepat untuk menunjukkan rasa cinta dan penghargaan kepada ibu. Salah…
Hari ini pada tanggal 22 Desember, Indonesia sedang merayakan Hari Ibu. Ini adalah momen yang…
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menyoroti banyaknya insiden terkait dengan penyalahgunaan senjata…