HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mendukung hak angket yang saat ini digagas oleh PDIP dan Ganjar Pranowo. Menurutnya, hak angket bagus untuk menemukan adanya indikasi kecurangan pemilu di ranah politik.

“Setelah ditimbang-timbang, wacana PDIP dan Ganjar bagus nih soal hak angket, nanti kita bisa tahu caleg mana saja yang melakukan kecurangan pemilu, siapa yang main money politic, siapa yang melakukan hal-hal negatif lainnya demi dapat suara,” kata Habib Syakur dalam keterangannya kepada Holopis.com, Jumat (1/3).

Menurutnya, jika memang niat PDIP ingin memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia, tentu hak angket patut didukung. Namun ia meminta agar angket tersebut juga untuk mengusut dugaan kecurangan pileg.

Jika pun nanti ketahuan ada caleg PDIP yang curang, maka harus diungkap ke publik. Sehingga jelas tujuan utama angket tersebut untuk memperbaiki kualitas demokrasi. Namun jika tidak, maka PDIP sebagai pengusung angket patut diberikan hukuman politik dan sosial dari rakyat.

“Kalau itu tujuannya (untuk perbaikan demokrasi) ya wajib kita dukung. Tapi kalau tidak kan berarti mereka ini ndagel saja, ndak serius karena suaranya kalah makanya mencak-mencak nantang hak angket,” ujarnya.

“Masalahnya, yakin PDIP bersih dalam pemilu, ada nggak caleg-caleg mereka yang nggak curang? Ah, silakan saja dibuktikan secara terbuka. Kita tunggu nyali PDIP, apakah masih banteng atau sudah jadi kambing?,” sambungnya.

Hal ini karena sejak digulirkan sampai dengan saat ini, PDIP sebagai pencetus gagasan hak angket tak kunjung menggulirkannya di DPR. Sementara partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut merupakan partai dominan di fraksi DPR RI.

“Sebagai penggagas, kan seharusnya menunjukkan sikapnya yang jelas, daftarkan dulu, baru ajak-ajak gerbong,” ketusnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Ganjar Pranowo sempat menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah bercanda dalam wacana hak angket tersebut. Hal ini disampaikan pasca melihat hasil real count sementara, paslon nomor urut 03 mendapatkan suara 16 persen. Kalah jauh dengan paslon 01 apalagi dengan paslon 02.

“Tapi kami tidak pernah menggertak. Kami menyampaikan cara yang biasa saja. Ada banyak cara sebenarnya, angket boleh atau Raker Komisi II aja deh segera. Ketika melihat situasi seperti ini, DPR segera Raker aja dulu,” kata Ganjar di Markas Relawan, Jakarta Pusat, Jumat (23/2).

“Kami tidak pernah tidak serius,” sambungnya.

Ia memastikan, Fraksi PDIP di DPR telah siap mengakukan hak angket. Sebab, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sudah menyatakan siap.

“Sekjen sudah menyampaikan kok. Kalau Sekjen itu artinya sudah partai ya,” pungkasnya.