Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa arah kebijakan Fiskal Republik Indonesia (RI) 2025 telah memperhatikan dengan serius dinamika global yang sedang berlangsung.

Menkeu menyoroti pentingnya kondisi dinamika dan tantangan ekonomi global signifikan seperti geopolitik, proteksionisme dan kemajuan teknologi digital yang mempengaruhi ekonomi global.

“Juga kondisi geopolitik dan proteksionisme serta tren teknologi digital, perubahan iklim dan penuaan penduduk (aging population) di berbagai negara maju,” Ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati, seperti dikutip Holopis.com.

Lebih lanjut, Menkeu menegaskan agar kebijakan Fiskal dan APBN itu sangat penting, dalam mengatasi tantangan pembangunan yang mencakup kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, inklusivitas dan kesenjangan, serta transformasi ekonomi dan ekonomi hijau.

“Berbagai tantangan pembangunan harus ditangani dan diselesaikan,” tegasnya.

Kemudian di akhir, dalam konteks dinamika global yang kompleks ini, Menkeu Sri Mulyani menekankan perlunya Kebijakan Fiskal dan APBN harus waspada dan dijaga secara hati-hati atau prudent, akuntabel, serta disiplin agar tetap sehat, kredibel/dipercaya dan berkesinambungan (sustainable).

“APBN adalah instrumen penting dan strategis serta diandalkan untuk memecahkan berbagai tantangan pembangunan untuk mencapai tujuan Indonesia maju adil dan sejahtera. APBN juga menjadi instrumen penting dalam melindungi ekonomi dan masyarakat dalam menghadapi berbagai ancaman dan gejolak seperti Pandemi, Perubahan Iklim dan persaingan geopolitik,” pungkasnya.