Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid memberikan komentar terkait dengan kegiatan remaja yang diberi tema ‘Metamorfoshow’ di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah (TMII), mengaitkannya dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Dugaan kuat terkait HTI, meskipun mereka tidak akan mengajukan izin dengan atribut HTI, namun esensi kegiatan, penyelenggara, dan pembicaranya terhubung dengan HTI,” kata Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, pada hari Jumat (23/2) seperti dikutip Holopis.com.

Salah satu alasan mengapa itu adalah agenda Khilafah, karena narasumber adalah Ismail Yusanto yang notabane adalah eks Sekjen HTI. Kemudian ada background bendera HTI di backdrop digital mereka.

Lantas Nurwakhid juga menerangkan bahwa berdasarkan informasi jika kegiatan tersebut menggunakan cover isra’ mi’raj, namun konteks kegiatan adalah propaganda Khilafah.

“Mereka menggunakan acara Isra Mikraj sebagai kedok, tetapi sebenarnya berkisar pada gagasan penegakan khilafah,” terangnya.

Nurwakhid menegaskan bahwa izin perayaan Isra Mikraj hanya merupakan dalih. HTI, katanya, sedang mengalami transformasi untuk merangkul masyarakat, namun prinsip dan ajarannya tetap tidak berubah.

“Transformasi hanya terjadi pada penampilan dan struktur, tetapi substansi tetap sama. Begitulah HTI, sedang mengalami proses transformasi dari organisasi resmi menjadi gerakan dengan berbagai nama, namun prinsip ideologi dan ajarannya tetap konsisten,” jelasnya.

Meskipun secara resmi dibubarkan sejak 2017, lanjut Nurwakhid, HTI tidak benar-benar hilang. Dia mengungkapkan bahwa HTI masih aktif secara bawah tanah di tengah masyarakat.

“Pembubaran HTI bukanlah solusi akhir, selama ideologinya masih hidup, organisasi ini dapat berubah menjadi gerakan bawah tanah dengan narasi, dan organisasi nonformal. Saat ini, mereka lebih suka menggunakan istilah ‘one ummah’ sebagai kedok untuk menyebarkan ideologi khilafah, inilah strategi transformasi sejati,” tambah Nurwakhid.

Nurwakhid juga menyerukan agar aparat dan masyarakat bersama-sama waspada terhadap gerakan HTI. Dia memperingatkan bahwa organisasi tersebut akan terus mencari pendukung, terutama di kalangan pemuda.

“Saya selalu menekankan pentingnya melarang penyebaran ideologi yang bertentangan dengan prinsip negara. Tugas kita adalah melindungi pemuda dari virus ideologi HTI dalam berbagai bentuk organisasi dan kegiatan,” pungkasnya.