HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon presiden (capres) masih enggan untuk mengakui kekalahannya di ‘kandang banteng’. Sebab sampai saat ini, ia mengaku belum menerima rekap suara yang ada.
Sehingga menurutnya, belum ada tanda-tanda kekelahannya di wilayah basis suara PDIP, seperti Jawa Tengah dan Bali.
“Saya belum melihat kekalahannya, yang ada adalah rekapnya yang belum ada,” kata Ganjar dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (18/2).
Dia pun menganggap, kekalahannya di daerah yang seharusnya menjadi basis suara partai berlambang banteng itu meniadi hal yang menarik, mengingat perolehan suaranya di luar negeri mengalami kenaikan.
“Karena ada yang menarik gitu ya, hari ini umpama hampir sebagian besar di luar negeri saya menang,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada para pendukungnya untuk mengikuti proses Pemilu hingga akhir, serta mengumpulkan data yang ada di publik.
“Silakan ikuti proses kawan-kawan para pendukung Ganjar-Mahfud, kumpulkan seluruh data publik,” kata Ganjar.
Ganjar menegaskan saat ini penghitungan belum rampung dilakukan oleh KPU, sehingga dibutuhkan waktu untuk memastikan apakah dirinya menang atau kalah dalam Pemilu 2024.
“Oh ini bukan cerita ikhlas atau tidak, satu penghitungan belum selesai.” ujar Ganjar.
Sebagaimana diketahui, data real count KPU per Sabtu (17/2) pukul 19.30 WIB, menunjukkan perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud di sejumlah daerah yang menjadi basis PDIP kalah dengan pasangan Prabowo-Gibran.
Di Bali misalnya dengan data yang masuk sebanyak 54,01 persen, pasangan Ganjar-Mahfud hanya memperoleh suara sebanyak 438.261 suara atau 45.06 persen, kalah dari pasangan Prabowo-Gibran yang memperoleh 503.673 suara atau 51.78 persen.
Kemudian di Jawa Tengah, perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud berada cukup jauh di bawah pasangan Prabowo Gibran. Dari data yang ada, pasangan Ganjar memperoleh 5.771.403 suara, sedangkan Prabowo memperoleh 8.838.313 suara.