HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyambut baik berlanjutnya surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 yang sebesar USD 2,02 miliar.

Meskipun surplus tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan surplus pada Desember 2023m, namun BI menilai, surplus neraca dagang itu menjadi penopang ketahanan perekonomian Indonesia dari sisi eksternal.

“Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut,” kata Aisten Gubernur yang juga Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers yang dikutip Holopis.com, Sabtu (17/2).

Ke depan, kata Erwin, pihaknya akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lainnya. Hal itu guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan surplus neraca perdagangan Januari 2024 yang berlanjut utamanya bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas. Tercatat, neraca perdagangan nonmigas pada periode tersebut mencapai USD 3,32 miliar, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai USD 19,13 miliar.

Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh kuatnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta alas kaki. Kemudian berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun mencapai level USD 1,30 miliar pada Januari 2024. Hal ini sejalan dengan penurunan impor migas yang lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.