HOLOPIS.COM, JAKARTA – Point Indonesia, Karel Harto Susetyo menyampaikan hasil temuan risetnya untuk membaca potensi keterpilihan partai politik dalam kontestasi pemilihan calon anggota legislatif di Pileg 2024 mendatang.

Dari temuan survei itu, Karel menyebut bahwa Partai Gerindra saat ini sukses menyalip rival beratnya yakni PDI Perjuangan. Dengan persentase 22,3% partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut menempati tangga tertinggi survei elektabilitas partai politik.

“Gerindra berhasil menggeser dominasi PDIP selama 10 tahun terakhir,” kata Karel dalam rilis surveinya yang dikutip Holopis.com, Rabu (31/1).

PDIP mendapatkan 14,9%. Kemudian disusul oleh Partai Golkar dengan 11,3% lalu disusul lagi oleh NasDem di 8,1% dan Partai Demokrat di 7,8%. Di bawahnya ada PKS di 7,3% lalu ada PKB di 6,7% dan PAN di 4%.

“Tampaknya perolehan suara PDIP cenderung menyusut dan sama ke perolehan Pemilu 2009. Sementara perolehan suara parpol lainnya cenderung menyerupai perolehan suara pemilu 2019,” ujarnya.

Namun demikian, dari cuplikan data yang didapat dari survei Point Indonesia, PPP menjadi salah satu partai yang berpotensi tidak lolos masuk Senayan, sebab ambang batas parliamentary threshold minimal 4%.

“Dari hasil survei ini beberapa partai politik tidak lolos ambang batas parlemen termasuk PPP, partai lama dan menjadi langganan masuk parlemen pusat,” paparnya.

Elektabilitas Parpol - Point Indonesia
Data elektabilitas parpol untuk Pemilu 2024 dari Point Indonesia.

PPP ada di 3%, disusul PSI di 3% juga. Lalu ada Partai Gelora di 1,8% disusul oleh PBB 1,7%. Di bawahnya ada Partai Hanura dengan persentase 0,7% disusul oleh Partai Garuda di 0,6%. Lalu ada PKN di 0,2% dan di bawahnya ada Partai Ummat dan Partai Buruh yang sama-sama ada di 0,1%.

“Partai-partai seperti PBB, Hanura, PSI, Perindo dan Garuda yang telah beberapa kali dan pernah menjadi peserta pemilu masih belum berhasil memenuhi ambang batas parlemen. Sementara partai-partai yang baru menjadi peserta pemilu 2024 ini seperti Gelora, Ummat, Buruh dan PKN masih bernasib sama dengan partai papan bawah lainnya,” terang Karel.

Pun demikian, ia mengatakan bahwa peluang 15 hari masih bisa diperjuangkan untuk menarik lebih banyak dukungan. Sebab, dari survei itu terdapat angka undecided voters sebanyak 6,4%.

“Peluang masih terbuka mengingat masih cukup tingginya swing voters dan undecided voters. Parpol yang paling berpeluang untuk memenuhi ambang batas 4% di antaranya PPP, PSI, Perindo, PBB dan Gelora,” tukasnya.

Ditambah lagi, potensi migrasi pemilih dari partai lain juga masih cukup tinggi yakni 26,1% dan swing voters 3,2%.

“Hal ini diperkuat dengan cukup besarnya pemilih yang akan berganti memilih parpol lain, baik partai baru ataupun parpol lama dari pilihannya di 2019 lalu,” pungkasnya.