Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Henry Kurnia Adhi alias Jhon LBF menyampaikan bahwa dirinya jelas telah memilih untuk mendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

“Semua orang punya hak suara, saya warga negara, saya punya hak pilih dan saya memilih berdasarkan hati saya,” kata Jhon LBF dalam sebuah video di akun Instagram pribadinya @jhonlbf seperti dikutip Holopis.com, Selasa (23/1).

Ia memiliki penilaian subyektif terhadap Prabowo Gibran. Salah satunya adalah di debat keempat yang menampilkan para Cawapres yang diselenggarakan oleh KPU pada hari Minggu, 21 Januari 2024.

Menurutnya, Gibran telah membuktikan kualitasnya, bukan sekadar anak muda tapi benar-benar bisa memahami apa yang menjadi persoalan saat ini. Salah satunya kata Jhon adalah dengan kemampuan Gibran melakukan debat tanpa mengandalkan teks seperti dua rivalnya, yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, maupun Prof Mahfud MD.

“Dia (Gibran) membuktikan di beberapa kali kesempatan, kemarin itu luar biasa. Dia menyampaikan data-data tanpa teks, jadi mengalir begitu,” ujarnya.

“Buat saya ini keren banget. Dia menguasai materi, masyarakat di sini bisa menilai bahwa Gibran serius untuk mengabdikan diri menjadi seorang wakil presiden, Insya Allah,” sambungnya.

Gibran sosok sangat beradab

Lebih lanjut, influencer yang juga komisaris PT Lima Sekawan Indonesia (HiveFive) tersebut menilai bahwa Gibran Rakabuming Raka sebenarnya sangat bertentangan dengan apa yang dinarasikan oleh lawan politiknya, yakni sosok anak muda yang tidak punya sopan santun dan songong.

Memang di dalam sesi perdebatan, apa yang dilakukan Gibran sangat tepat. Karena forum itu adalah adu gagasan dan adu ide, bahkan gimmick apa pun bisa dilakukan selama kita merendahkan harkat dan martabat lawan bisa sebagai manusia.

“Kita lihat secara komprehensif, ini forumnya adalah debat cawapres. Gibran tidak bisa memposisikan dirinya seolah-olah di level di bawahnya lawan debatnya. Kalau Gibran benar-benar menjaga banget seolah pokoknya gua yang paling muda nih, enggak boleh men-counter, enggak boleh menyerang, enggak boleh berdebat, ya enggak ketemu dong debatnya,” tutur Jhon.

Namun di luar forum debat, apa yang selama ini ia lihat dari sosok Gibran sangat berbeda. Dia adalah sosok yang sangat santun dan humble. Bahkan ia selalu membungkukkan badan dan mencium tangan orang yang lebih tua usianya dari dia.

“Ketika Gibran berada di luar forum debat, bisa dibuktikan, dia orang yang punya adab. Kita bukan membela atau mengagung-agungkan apa ini, bukan, tapi kita melihat mencoba secara point of view netral,” tukasnya.

Gibran representasi anak muda. Baca selengkapnya di halaman kedua.