HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan gagasannya dalam menyelesaikan permasalahan terkait agraria di Tanah Air, termasuk dalam menghadapi mafia tanah.
Hal itu disampaikan Gibran dalam debat keempat Pilpres 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Minggu (21/1) kemarin malam.
Selain reforma agraria yang akan dilanjutkan dan diperkuat, Gibran juga mengatakan dirinya dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto akan menguatkan sistem digitalisasi di sektor agraria yang teramu dalam program one map policy.
“Program one map policy ini sangat-sangat berguna sekali untuk mengurangi ya adanya konflik-konflik sengketa tanah mafia tanah dan lain-lain,” kata Gibran seperti dikutip Holopis.com, Senin (22/1).
Menurutnya, digitalisasi merupakan hal yang penting dalam mengatasi berbagai permasalahan terkait tanah. Karena dalam database terdapat batas-batas tanah yang jelas. Sehingga meminimalisir adanya mafia tanah.
“Karena database-nya sudah digital, batas-batas tanahnya sudah ter-capture secara semua di database. Ini akan sangat-sangat mengurangi yang namanya mafia tanah,” ujarnya.
Gibran lantas membeberkan, bahwa Kota Solo yang dipimpinnya saat ini telah mendapat predikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai kota terlengkap, yang dalam hal ini terkait kelengkapan batas-batas tanah.
“Garis-garis batas tanah-tanah wilayahnya sudah ter-capture semua, sehingga nanti akan mengurangi sekali lagi konflik-konflik tanah, mafia tanah karena semuanya sudah ter-capture secara digital di databasenya BPN,” jelas Gibran.
Lebih lanjut, Wali Kota Solo itu kembali menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan dan menguatkan reforma agraria.
“Sekali lagi reforma agraria akan kita lanjutkan, dan kita kuatkan,” tandasnya.