HOLOPIS.COM, JAKARTA – Politisi PSI (Partai Solidaritas Indonesia), Habib Muannas Alaidid memberikan penilaian bahwa di dalam debat keempat yang digelar KPU Minggu malam menunjukkan, bahwa Gibrab Rakabuming Raka jelas sosok yang paham akan materi yang dibahas.
“Mutlak, lebih menguasai materi di setiap debat. Terlihat Mas Gibran lebih percaya diri,” kata Muannas dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (22/1) dini hari.
Menurutnya, serangan materi yang disampaikan Gibran kepada dua rivalnya di atas podium debat bukan wujud kesombongan. Justru itu bagian dari strategi komunikasi untuk mengalahkan lawan debatnya sesuai dengan konteks.
“Bukan sombong atau songong,” ujarnya.
Jika sikap Gibran semacam itu dianggap sebagai bentuk songong atau sombong, tentu hal itu tak sebanding dengan apa yang dilakukan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam debat ketiga, yang mana keduanya kompak memberikan penilaian rendah atas kinerja Kementerian Pertahanan, yang notabane dipimpin oleh Prabowo Subianto.
“Serangan pribadi ke pak Prabowo dalam debat lalu apalagi sampai memberikan nilai rendah ke sesama kontestan itu jelas sombong bahkan sangat tidak pantas,” tukasnya.
Lebih lanjut, Muannas yang juga praktisi hukum dari Cyber Indonesia, maupun Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH) tersebut menilai jika memang sikap Gibran dianggap sombong, justru bagus.
“Kalaupun dalam debat malam ini ada yang nuduh mas Gibran dianggap sombong padahal kalah debat, kita anggap aja sombong di hadapan orang sombong itu ibadah,” pungkasnya.
Gibran tanya LFP ke Cak Imin
Konteks yang disinggung Muannas adalah ketika Gibran berhadapan dengan Cak Imin dalam debat tersebut. Mulanya, Gibran mempertanyakan soal LFP.
“Paslon nomor 01 dan tim suksesnya ini sering menggaungkan LFP (lithium ferro phosphate). Saya nggak tahu nih pasangan nomor 01 ini anti nikel atau gimana, mohon dijelaskan,” kata Gibran saat mengajukan pertanyaan.
Sedikit bingung dengan pertanyaan Gibran, Cak Imin pun meminta penjelasan tentang apa itu LFP. Baik dari singkatan LFP berikut penjelasan pokoknya. Dibantu moderator, Cak Imin pun meminta agar Gibran bisa lebih memperjelas pertanyaannya lagi.
“LFP itu lithium ferro phosphate, itu tadi sudah saya bilang. Itu sering digaungkan Pak Tom Lembong itu,” jelas Gibran.
Alih-alih menjawab pertanyaan, Cak Imin malah fokus mempersoalkan etika dalam berpolitik dan penerapan kebijakan policy pemerintahan.
“Tenang Mas Gibran, semua ada etikanya. Termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi, tebak-tebakan singkatan. Kita levelnya adalah policy dan kebijakan,” jawab Cak Imin.