HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengunjungi sejumlah masyarakat Dayak yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat.

Prabowo yang disambut dengan tarian penyambutan Baras Banyu serta penyematan topi adat Dayak dan juga rompi oleh Panglima Jilah itu mengaku takjub melihat sambutan terhadap dirinya.

“Saya merasa sangat terhormat dengan saudara-saudara sekalian, Panglima Jilah, saya ingin menyampaikan rasa terimakasih saya dengan begitu baik dan saudara bagi saya, ini sangat berarti,” kata Prabowo dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (20/1).

Dalam rangka acara Bahaupm Bide Bahana (silaturahmi) bersama pasukan merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) itu, Prabowo juga kagum melihat lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan penuh rasa semangat.

“Waktu disambut saya hadir di depan saudara-saudara dengar lagu kebangsaan Indonesia Raya begitu semangat, begitu setia kepada bangsa Indonesia,” ucapnya.

Prabowo Subianto kemudian sempat memekikkan ‘teriakan perang’ yang pernah diajarkan masyarakat Dayak padanya saat masih berkiprah sebagai tentara. Pekik tersebut berbunyi ‘yiaww’ dengan nada tinggi.

Sepanjang acara, Prabowo terdengar beberapa kali membakar semangat warga Dayak dengan melontarkan pekir tersebut. Aksi Prabowo disambut Suku Dayak dengan haru. Mereka kemudian membalas dengan pekik yang sama.

Sebelum memekikkan teriakan itu, Prabowo sempat menceritakan peran warga Dayak yang sangat berkesan baginya. Ia pun mengaku mendapat banyak pelajaran bertahan hidup dari suku tersebut.

“Dulu waktu prajuritnya masih aktif, saya dibantu oleh beberapa orang sukarelawan Dayak, membantu saya melatih pasukan. Teriakan perang tadi, saya diajarkan dulu dari sukarelawan-sukarelawan Dayak,” cerita Prabowo.

“Mereka ikut saya, kita operasi di timur-timur dan beberapa daerah lain, mereka mengajarkan kita ilmu hidup, bertahan hidup di hutan, ilmu berburu, ilmu membaca jejak dan ilmu perang,” sambungnya.

Adapun Pasukan Merah TBBR adalah salah satu organisasi masyarakat Dayak. Sesuai namanya, sebagian besar lelompok ini mengenakan pakaian bernuansa merah, lengkap dengan topi adat dan aksesori khas Suku Dayak saat bertemu Prabowo.

Dipimpin oleh seorang Panglima Jilah, Pasukan Merah TBRR di Kalimantan berperan pada upaya pelestarian budaya dan menjadi benteng terakhir yang akan memperjuangkan hak Suku Dayak.

Di hadapan ribuan masyarakat Dayak, Prabowo pun menyatakan komitmennya untuk melindungi kepentingan rakyat, khususnya Suku Dayak.

“Pulau Kalimantan adalah pulau yang sangat kaya dan karena itu, saya bertekad apabila rakyat memberi kepercayaan pada saya, memberikan mandat pada saya, saya bertekad pada diri saya akan membela kepentingan rakyat Indonesia dan khususnya Suku Dayak di Kalimantan,” pungkasnya.