HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon Anggota DPRD Tangerang Selatan, Dodi Prasetya Azhari menilai bahwa saat ini peran perempuan sebenarnya sangat terbuka dalam kontestasi politik elektoral. Hal ini sebagai bantahan bahwa perempuan sulit mendapatkan ruang untuk ikut menjadi caleg khususnya di Pemilu 2024.

“Kalau di Tangsel nggak ada masalah. Malah mbak Saras (Rahayu Saraswati Djojohadikusumo – red) pernah calon di sana,” kata Dodi dalam keterangannya kepada Holopis.com, Kamis (18/1).

Ia menegaskan bahwa masyarakat di Tangerang Selatan sudah sangat open minded terhadap caleg perempuan. Bahkan mereka sangat menjunjung tinggi jika ada perempuan yang maju dalam pemilu.

“Masyarakat Tangsel lebih terbuka, dan tidak seolah merendahkan perempuan,” jelasnya.

Persoalan mengapa Caleg perempuan kurang mendominasi, Dodi menilai bukan faktor regulasi, melainkan faktor perempuannya sendiri yang kurang antusias untuk nekat maju menjadi caleg.

“Lebih ke stigma, balik lagi ke perempuannya. Sebenernya kesempatan untuk perempuan udah ada, cuma kurang dimanfaatkan,” paparnya.

Lebih lanjut, caleg dari Partai Gerindra tersebut berharap agar di Pemilu 2029 mendatang, perempuan bisa ikut mendominasi Daftar Calon Tetap (DCT) dalam kontestasi pemilihan umum. Sehingga, perempuan bisa membuktikan diri mampu menjadi pemimpin dan ikut memajukan negara.

“Kuota sudah dibuka, ruang udah dibuka negara, tinggal perempuannya berani tampil atau nggak. Harapan saya, perempuan-perempuan Indonesia berani lebih tampil, karena ruangnya sudah ada,” tuturnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa caleg perempuan di seluruh Indonesia masih dibatasi minimal 30 persen. Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengklaim caleg perempuan sudah memenuhi ambang batas minimal yang ditetapkan.

“Untuk DPR RI untuk caleg perempuan, caleg perempuan dari semua partai politik, 18 partai politik itu keterwakilannya untuk di semua dapil di seluruh Indonesia itu sudah di atas 30 persen,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dalam konferensi pers di kantor KPU RI, Jumat (3/11/2024).

Persisnya kata Hasyim, dari 18 partai politik peserta pemilu 2024, total keterlibatan perempuan sebagai caleg sebanyak 37,13 persen dalam catatan DCT di sistem informasi KPU.