HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko WIdodo (Jokowi) telah menggelar pertemuan dengan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. di Istana Malacañang, Manila, Rabu (10/3) kemarin.

Pertemuan tersebut digadang sebagai peringatan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Filipina yang sudah terjalin selama 75 tahun.

Dalam kesempatan itu, kedua kepala negara tersebut telah menyepakati sejumlah hal, salah satunya di bidang politik dan keamanan. Dimana keduanya sepakat untuk memperkuat kerja sama perbatasan dan alutsista.

“Kami sepakat memperkuat kerja sama perbatasan yang telah saya sampaikan pentingnya mendorong percepatan revisi border patrol agreement, border crossing agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen. Serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk alutsista,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (11/1).

Selain itu, keduanya juga menyepakati sejumlah hal di bidang ekonomi. Dimana antara Indonesia dengan Filipina telah bersepakat untuk membuka akses pasar yang lebih luas.

Filipina, kata Jokowi, juga telah sepakat untuk melakukan penjagaan khusus terhadap kapal Indonesia yang mengangkut kopi.

“Bidang ekonomi untuk meningkatkan perdagangan kami sepakat untuk terus membuka akses pasar. Dan Indonesia meminta dukungan Filipina terkait dengan special ship guard measure untuk produk kopi Indonesia,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Filipina terhadap BUMN Indonesia dalam membangun infrastruktur penting di Filipina.

Jokowi berharap, agar groundbreaking proyek transportasi di Filipina yang dikerjakan BUMN Indonesia, yakni north-south commuter railway project dapat dipercepat.

“Yang ketiga terkait kawasan kami sepakat pentingnya penguatan kesatuan dan sentralitas Asean yang bukan hanya sekadar jargon serta Asean yang harus terus berpegang pada prinsip prinsip hukum internasional dan menjaga positif force untuk perdamiaan, stabilitas dan kemakmuran,” ujarnya.