HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra memberikan hasil survei yang dilakukan oleh lembaganya. Dari hasil survei tersebut menyatakan, bahwa Prabowo Subianto masih menduduki tingkat elektabilitas tertinggi dalam riset keterpilihan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Dalam survei terdapat hasil bahwa Prabowo Subianto mendapatkan persentase tertinggi dibanding kedua calon yang ada dalam, top of mind, yakni 36,9 persen.
“Jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, Bapak/ibu akan memilih siapa, persentase tertinggi dipegang oleh bapak Prabowo Subianto dengan 36,9%, disusul oleh Anies Baswedan 24%, serta Ganjar Pranowo 20.8%,” tutur Dedi Kurnia Syah dikutip Holopis.com dari Survei Nasional Isu Sosial Kemasyarakatan dan Politik secara virtual, Rabu, (10/1).
Dedi juga menerangkan dari hasil survei terdapat kecenderungan masyarakat menengah ke bawah sudah berkomitmen dalam penentuan pilihan.
“Kami juga mengamati ada kecenderungan untuk masyarakat menengah ke atas itu masih belum pasti akan menentukan pilihannya, namun untuk kalangan menengah ke bawah mereka sudah pasti untuk tetap dalam menentukan pilihan,” ucapnya.
Hasil survei yang dilakukan IPO juga pada saat ini jika dilaksanakan Pemilihan Presiden, masyarakat juga masih mendominasi memilih Prabowo Subianto.
“Dari hasil survei apabila hari ini dilaksanakan pemilihan presiden dan dan wakil presiden, siapa yang akan dipilih, hal ini dipimpin oleh Prabowo Subianto dengan 42,4%, Anies Baswedan 31.1%, dan Ganjar 24,9%,” sambungnya.
Walau pun Prabowo Subianto selalu mendapatkan persentase tertinggi dalam survei, akan tetapi harus diakui kelompok dari Anies Baswedan adalah yang sangat solid.
“Kelompok yang sangat solid adalah kelompok Anies Baswedan, karena kelompoknya tidak ada lagi ragu untuk mendukung Anies Baswedan,” katanya.
Dedi juga menyebut bahwa dalam Pemilihan Presiden kali ini sangat memungkinkan untuk terjadinya 2 kali puteran pemilihan.
“Untuk 2 puteran dalam Pilpres ini sangat memungkinkan karena stok yang harus terpenuhi, atau dilakukan blunder yang dilakukan Anies atau Ganjar sehingga menambah point untuk Prabowo,” tegasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa riset tersebut dilakukan IPO dalam rentang waktu 1-7 Januari 2024 dengan menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) secara bertingkat. Jumlah responden yang dijadikan sample sebanyak 1.200 orang yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Survei tersebut memiliki pengukuran kesalahan (Margin of Error/MoE) 2.50%, dengan tingkat akurasi data 95%.