Holopis.com Bahkan Trimedya juga menyinggung soal kasus Wadas di Jawa Tengah yang menjadi ganjalan kepemimpinan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur. Sembari, ia meminta publik membandingkan prestasi Ganjar dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang notabane juga sebagai Ketua DPR RI.

“Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu. Selesaikan rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan,” tegas Trimedya.

Ganjar Tolak Dukungan PSI

Saat itu, Ganjar Pranowo masih aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta, tepatnya pada tanggal 4 Oktober 2022. Saat ditemui awak media usai bertemu Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket menghadiri acara Uni Eropa-Central Java Trade and Investment Dialogue di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Selasa 4 Oktober 2022.

Ganjar ditanya soal respons dirinya terkait dukungan politik PSI kepadanya untuk menjadi Calon Presiden 2024. Ia menilai tak pantas dirinya dipasangkan dengan PSI.

“Hah? lho mosok aku dipasangke karo PSI. PSI iki sopo ? PSSI kali, salah nanya,” tukas Ganjar Pranowo.

Serang Jokowi

Ganjar Pranowo menyampaikan sikap ketusnya atas keakraban Presiden Joko Widodo denagn Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Ia menilai bahwa Jokowi sudah berpihak di Pilpres 2024.

“Oh kalau buat saya pasti itu sudah menunjukkan sikap berpihak begitu ya, kalau saya sih biasa saja, kan memang sudah berpihak,” kata Ganjar di Jakarta Timur, Sabtu (6/1).

Ia menantang Jokowi untuk menyampaikan dukungan politiknya kepada Prabowo Subianto ketimbang membiarkan publik menerka-nerka, sehingga ia lebih bisa bersikap terkait dengan kontestasi Pilpres 2024.

“Malah lebih baik kalau ditegaskan bahwa ‘ya saya berpihak’,” tukasnya.

Pun demikian, Ganjar tak masalah jika Presiden Jokowi dalam kapasitasnya sebagai pribadi mendukung paslon tertentu. Asalkan tidak menggunakan fungsional jabatannya dalam mengaktualisasi dukungan politik tersebut.

“Yang penting tidak akan ada penyalahgunaan kewenangan, kekuasaan, sehingga semua akan bisa fair play, bisa jurdil, kalau buat saya biasa saja,” ujar dia.