Minggu, 29 Desember 2024

Mahfud MD : Keislaman dan Keindonesiaan Harus Menyatu

Keislaman dan keindonesiaan harus menyatu, bukan berarti Islam lalu mau menjadi mendominasi, bukan, harus menyatu. Intinya, orang Islam Indonesia tidak harus berkiblat ke negara-negara Timur Tengah.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Cawapres nomor urut 3, Prof Mohammad Mahfud MD menghadiri perayaan Natal dan Tahun baru Konser Lilin Putih Indonesia Damai Indonesia Lebih Baik di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Rabu (3/1) malam. Dalam acara itu, Mahfud hadir bersama Capresnya yakni Ganjar Pranowo.

Menurutnya, persatuan dan kesatuan bangsa sebenarnya menjadi ajaran yang didapatkan sejak kecil, bahkan dalam mengenyam pendidikan agama.

“Saya merefleksi pengalaman pribadi saya dulu, ajakan kesatuan bangsa merupakan perjuangan yang saya lakukan sejak ikut dalam gerakan-gerakan mahasiswa,” kata Mahfud dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.

Kemudian, ia juga menyebut bahwa para guru di pondok pesantren memang mengajarkan persatuan bangsa sejak dini. Mahfud sering pula mengikuti pandangan seperti Gus Dur, Syafii Maarif hingga Nurcholis Madjid alias Cak Nur. Merupakan tokoh-tokoh terkemuka Islam dan selalu mengajak persatuan bangsa.

Ia mengakui bahwa dari mereka bertiga itu, Mahfud banyak mendengar istilah keislaman dan keindonesiaan yang akhirnya diejawantahkan hingga sampai saat ini.

“Keislaman dan keindonesiaan harus menyatu, bukan berarti Islam lalu mau menjadi mendominasi, bukan, harus menyatu. Intinya, orang Islam Indonesia tidak harus berkiblat ke negara-negara Timur Tengah,” tuturnya.

Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur tersebut menekankan, bahwa di dalam keislaman ada sumpah setia kepada negara. Sebab, dalam Indonesia hidup bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, ras dan daerah yang semuanya menyatu secara inklusif.

“Kunci kebersatuan ini adalah toleransi. Bagi saya, keislaman dan keindonesiaan bukan hanya melahirkan toleransi, lebih dari itu adalah akseptasi, kita saling menerima dan bersatu untuk mencapai tujuan bersama,” kata Mahfud.

Dalam acara itu, diserahkan penghargaan Tokoh Pembawa Damai ke Pastur Dharana Moniaga, Yenny Wahid, Peter Lesmana dan I Gede Kanjeng Raden Tumenggung Romo Asun Gotama dan Roy Wibisonl Napitupulu.

Konser dimeriahkan penyanyi-penyanyi kenamaan Tanah Air. Antara lain Eka Deli, Once Mekel, Stevan Pasaribu dan Jamaica Cafe. Ditampilkan pula lagu-lagu dan tari-tari dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam acara itu, Ganjar dan Mahfud kompak memakai kemeja putih, disambut riuh para hadirin. Keduanya jadi sasaran selfie. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu keduanya disuguhkan penampilan tari tradisional.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral